Citigroup: BI Rate Akan Tetap Dipertahankan Hingga Triwulan II

Reporter

Editor

Senin, 5 Oktober 2009 10:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Johanna Chua, ekonom Citigroup, memprediksi Bank Indonesia akan tetap mempertahankan suku bunga patokan (BI Rate) hingga triwulan kedua tahun depan.

Meskipun inflasi Agustus sudah berada di atas ekspetasi, dia menambahkan, BI sepertinya tidak memberi tanda-tanda akan kembali menaikkan patokan suku bunga dalam waktu dekat. Inflasi dinilai masih terjaga.

“Kecuali Ramadan, Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam beberapa bulan ke depan akan lebih rendah. Hingga akhir tahun ini, kami perkirakan IHK akan berada di sekitar 4 persen,” kata Chua dalam Citgroup: Asia Macro and Strategy Outlook, termasuk tentang perekonomian Indonesia, yang diterima Tempo.

BI akan mengumumkan suku bunga patokan dalam Rapat Dewan Gubernur bank sentral hari ini.

Chua memperkirakan, BI baru akan kembali menaikkan suku bunga patokan ke 7,5 persen akhir tahun depan. Bahkan bisa jadi, jika harga komoditas melonjak sangat tinggi, BI Rate terpaksa harus dinaikkan hingga 8 persen.

“Kalau harga minyak mentah sampai menembus US$ 80 per barel, kami terpaksa menaikkan prediksi inflasi Indonesia tahun depan di 5,3 persen hingga 6 persen,” ujarnya.

Selain inflasi yang dinilai masih terjaga, menurut dia, BI Rate juga dipertahankan karena akhir-akhir ini nilai tukar rupiah sudah terapresiasi sangat tajam (menguat).

“Penguatan rupiah itu akan memperkecil tekanan terhadap inflasi ke depan,” ujar Chua dalam Citigroup: Emerging Markets Daily. BI hingga akhir tahun ini memprediksi inflasi akan berada di 4 persen.

Dia menambahkan, momentum penguatan rupiah membuat inflasi tetap berada sesuai ekspetasi. Citigroup pun memprediksi dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, nilai tukar rupiah akan menembus ke level 9.500-9.600 per dolar AS.

GRACE S GANDHI

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya