TEMPO Interaktif, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini akan memutuskan apakah akan menurunkan atau menaikkan suku bunga acuan (BI Rate).
Namun, para analis memperkirakan BI akan kembali menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin ke 6,5 persen.
Indikatornya, laju inflasi pada Juli yang sudah diumumkan Badan Pusat Statistik yang mencapai 0,45 persen. Angka inflasi itu, menurut pengamat pasar uang Rosady T.A Montol, membuka ruang bagi bank sentral untuk kembali memangkas suku bunga 25 basis poin.
Citigroup juga memperkirakan BI akan kembali memangkas suku bunga acuan bank sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 6,5 persen.
Menurut ekonom Citigroup Johanna Chua, pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pekan ini merupakan yang terakhir. “Tapi kami juga melihat perkembangan risiko yang ada, yang memungkinkan dilakukan pemotongan bunga lebih lanjut,” kata Chua dalam laporannya.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
1 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.