Bank Indonesia, Peredaran Uang Palsu Terus Meningkat

Reporter

Editor

Rabu, 15 Juli 2009 17:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonsia Kantor Perwakilan Bandung menyatakan peredaran jumlah uang palsu di Bandung terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun stabilitas ekonomi nasional maupun kawasan Bandung tak akan terganggu karena persentasenya masih di bawah satu persen. "Kecuali kalau mencapai 10 persen dari total peredaran uang secara nasional," Deputi Pimpinan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Internal BI Bandung Erman Kurnandi kepada pers, Rabu (15/7).

Secara nasional, ia melanjutkan, peredaran uang dari satu juta lembar uang paling tidak 7 lembar uang palsu atau sekitar 0.007 persennya. Pada 2007 nilai uang palsu yang terdata oleh BI berjumlah 3.407 lembar senilai Rp 162 juta. Pada 2008 meningkat menjadi 6.642 lembar dengan nilai Rp 404 juta, dan pada semester I 2009 jumlahnya mencapai 5.561 lembar atau sekitar Rp 329 juta.

"Pecahan uang yang dipalsukan rata rata uang Rp 100 ribu, Rp 50 ribu Rp dan 20 ribu. Tiap tahun ada kecenderungan terus naik."

Erman mengungkapkan, data soal uang palsu didapat BI Bandung dari proses transaksi dengan bank, masyarakat yang menukarkan uang secara langsung, dan dari kepolisian. Ia mengimbau masyarakat yang merasa memiliki uang palsu sebaiknya segera melapor ke polisi atau Bank Indonesia. "Tapi Bank Indonesia tidak akan menggantinya," ujar Erman.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

15 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya