Suku Bunga Acuan Diprediksi Turun 0,25 Persen

Reporter

Editor

Rabu, 1 Juli 2009 18:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia berpeluang kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis point atau 0,25 persen menyusul turunnya angka inflasi pada Juni menjadi 0,11 persen.

Ekonom Senior PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, penurunan inflasi pada Juni 2009 memberi harapan bagi bank sentral untuk menurunkan BI rate minimal 25 basis point sehingga bisa mendorong perbankan menurunkan suku bunga simpanan dan kredit.

"Tapi memang respons setiap bank tidak akan sama cepat tergantung kondisi likuiditas dan posisi dana pihak ketiga," kata Ryan kepada Tempo di Jakarta, Rabu (1/7). Ryan melanjutkan, meskipun kecepatan merespons penurunan bunga acuan berbeda namun, tren secara umum suku bunga memang harus turun.

Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi pada Juni 2009 sebesar 0,11 persen. Laju inflasi selama Januari-Juni 2009 tercatat 0,21 persen sementara laju inflasi tahunan sebesar 3,65 persen. Kenaikan harga makanan jadi dan sandng menjadi pendorong inflasi.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang inflasi 0,29 persen, kelompok sandang (0,3 persen). Kelompok perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar menyumbang inflasi 0,04 persen, Kesehatan (0,23 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,25 persen).

Bank Indonesia pada Jumat (3/7) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur untuk menetapkan kebijakan suku bunga acuan. Pada rapat sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 25 basis point menjadi 7 persen. Dengan penurunan ini, bank sentral telah menurunkan suku bunga sebesar 225 basis point sejak Desember 2005 yang ketika itu masih 9,25 persen.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengemukakan ruang penurunan tingkat suku bunga acuan masih terbuka seiring tren penurunan inflasi. “Kami juga melihat masih diperlukan dukungan untuk pertumbuhan ekonomi. Jadi ruang itu akan selalu terbuka, tapi kami akan lihat lebih cermat nanti,” ujar di.

Hartadi melanjutkan, inflasi tahunan pada Juni 2009 diperkirakan di bawah 4 persen atau sekitar 3,8 persen. Penurunan itu terjadi karena basis perhitungan inflasi kuartal kedua tahun lalu sangat tinggi. Namun, bank sentral tidak akan gegabah menetapkan kebijakan suku bunga. Pasalnya, selain inflasi di dalam negeri, BI juga memantau perkembangan harga komoditas global terutama minyak.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

45 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya