Otoritas Bursa Terus Selidiki Transaksi Bentoel

Reporter

Editor

Senin, 22 Juni 2009 16:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Otoritas Bursa Efek Indonesia terus menyelidiki kejanggalan transaksi saham PT Bentoel Internasional Investama Tbk yang menunjukkan harga sahamnya terus meningkat sebelum perusahaan rokok itu diambil alih British American Tobacco Plc.

Namun Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah meminta publik untuk tak langsung menuduh terjadi kebocoran informasi dan perdagangan orang dalam. "Kita nggak bisa menuduh atas sesuatu yang bergerak di pasar modal, apalagi pasar memang sedang naik," ujar Erry saat ditemui di kantornya, Senin (22/6). "Tapi kami akan tetap panggil semua (pihak yang terkait) dan mereview hasilnya."

Sebelumnya, pada Rabu (17/6) lalu, British American Tobacco Plc membeli 85,125 persen saham Bentoel senilai Rp 5 triliun, atau setara Rp 873 per saham, dari tangan Rajawali Group dan pemegang saham lainnya.

Menurut Direktur Pencatatan Eddy Sugito, ada beberapa hal janggal dalam akuisisi tersebut. Pertama, perseroan sama sekali tidak memberi kabar ke otoritas sebelum transaksi itu terjadi. "Ada jeda waktu antara transaksi dengan keterbukaan informasi mereka," kata Eddy. Padahal, setidaknya transaksi dan informasi dilakukan pada saat yang bersamaan. "Dengan adanya jeda itu, pasar jadi bertanya-tanya apa yang terjadi," ucapnya.

Hal aneh berikutnya ialah harga saham Bentoel yang naik signifikan sebelum akuisisi tersebut. Sebelum 12 Mei, harga saham perseroan relatif stabil di kisaran Rp 420-475. Harga kemudian melonjak menjadi Rp 540 pada 12 Mei. Lantas dalam 25 hari perdagangan, pada 16 Juni harga saham Bentoel ditutup di Rp 750, naik sebesar 57,89 persen dibanding harga penutupan 12 Mei 2009 yang Rp 475.

"Kami mencoba mencermati dan menganalisis transaksi sebelum akuisisi," tutur Eddy. Jika ternyata ditemukan indikasi perdagangan orang dalam (insider trading), hasil analisis otoritas bakal dibawa ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Terkait penawaran tender (tender offer) saham publik yang tersisa, proposal dari British American Tobacco telah diberikan kepada otoritas Bursa. "Dokumen sudah kami terima hari Jumat (19/6) pekan lalu," kata Erry. Ia menyebutkan, proposal tersebut mencantumkan British American Tobacco bakal segera melakukan tender offer sesuai aturan.

Peraturan Badan Pengawas yang berlaku menetapkan, harga penawaran tender harus sebesar harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman pengambilalihan. Atau, harga penawaran tender harus lebih tinggi dari harga pengambilalihan.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya