Bunga Kredit Lambat Turun Karena Biaya Dana Bank Tinggi
Kamis, 4 Juni 2009 15:37 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Industri perbankan mengakui ada jeda waktu yang jauh antara penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dengan bunga kredit. Sebab biaya dana yang harus dikeluarkan bank untuk manarik dana masyarakat masih tinggi.
Direktur Komersial PT Bank Mandiri Tbk Zulkifli Zaini mengatakan jatuh tempo deposito yang berbunga tinggi tidak berbarengan dengan pengumuman Bank Indonesia soal suku bunga acuan. "Kalau pengumuman BI langsung berpengaruh terhadap suku bunga tabungan dan deposito, bank akan segera merespons dengan menurunkan bunga (kredit)," kata Zulkifli di Jakarta, Kamis (4/6).
Dia menjelaskan, Bank Mandiri sebagai bank milik pemerintah sudah cepat mengambil keputusan untuk menurunkan bunga meski pada saat BI rate naik perseroan tidak serta merta menaikkan bunga pinjaman.
Pada Januari, lanjut dia, Mandiri menurunkan bunga setengah persen dan Maret antara seperempat-setengah persen. "Dengan pengumuman BI yang baru kami, akan mempertimbangkan kembali turunkan bunga," ujar dia.
Menurut Zulkifli, keputusan menurunkan bunga kredit tidak hanya tergantung pada biaya dana, namun tingkat risiko setiap sektor industri juga menjadi pertimbangan untuk pencadangan jika kredit yang disalurkan bermasalah.
EKO NOPIANSYAH
Direktur Komersial PT Bank Mandiri Tbk Zulkifli Zaini mengatakan jatuh tempo deposito yang berbunga tinggi tidak berbarengan dengan pengumuman Bank Indonesia soal suku bunga acuan. "Kalau pengumuman BI langsung berpengaruh terhadap suku bunga tabungan dan deposito, bank akan segera merespons dengan menurunkan bunga (kredit)," kata Zulkifli di Jakarta, Kamis (4/6).
Dia menjelaskan, Bank Mandiri sebagai bank milik pemerintah sudah cepat mengambil keputusan untuk menurunkan bunga meski pada saat BI rate naik perseroan tidak serta merta menaikkan bunga pinjaman.
Pada Januari, lanjut dia, Mandiri menurunkan bunga setengah persen dan Maret antara seperempat-setengah persen. "Dengan pengumuman BI yang baru kami, akan mempertimbangkan kembali turunkan bunga," ujar dia.
Menurut Zulkifli, keputusan menurunkan bunga kredit tidak hanya tergantung pada biaya dana, namun tingkat risiko setiap sektor industri juga menjadi pertimbangan untuk pencadangan jika kredit yang disalurkan bermasalah.
EKO NOPIANSYAH
