PDB Indonesia Meningkat Sebesar 2,04 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 23 September 2003 16:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penyumbang terbesar peningkatan PDB triwulan I adalah pertanian 15,56 persen karena adanya puncak musim panen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang digambarkan oleh produk domestik bruto (PDB) mengalami peningkatan sebesar 2,04 persen dibandingkan triwulan IV tahun lalu. Pertumbuhan ini terjadi pada sektor pertanian, perdagangan, pengangkutan, dan sektor keuangan dan jasa, demikian dikatakan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS La Ode Syafiuddin, dikantor DPR, Jakarta, Senin(19/5). La Ode mengatakan pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar 15,56 persen, sedangkan pertumbuhan empat sektor lainnya kurang dari satu persen yakni, sektor perdagangan hotel dan restoran 0,47 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 0,33 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,81 persen dan sektor jasa-jasa 0,30 persen. Menurut La Ode, sektor pertanian pada triwulan satu mengalami peningkatan karena adanya refleksi dari puncak musim panen tanaman padi. Secara lebih rinci, menurutnya kenaikan ini disebabkan oleh subsektor tanaman bahan makanan sebesar 52,42 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,92 persen. Selain lima sektor perekonomian yang mengalami pertumbuhan positif, La Ode juga mengatakan ada empat sektor lainnya yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,68 persen, industri pengolahan 0,06 persen, listrik, gas dan air bersih 4,55 persen, bangunan 1,16 persen. La Ode menjelaskan, penurunan disektor industri pengolahan disebabkan oleh adanya penurunan pada subsektor industri migas sebesar 2,42, sedangkan subsektor industri nonmigas meningkat sebesar 0,21 persen. Perekonomian Indonesia jika diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2003 mencapai Rp 419,2 triliun. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2002 yang hanya mencapai Rp 403,6 triliun ujarnya. Sedangkan jika dilihat dari PDB atas dasar harga konstan 1993, PDB triwulan I tahun 2003 meningkat menjadi Rp 108,5 triliun dibandingkan denagn PDB triwulan IV tahun 2002 sebesar Rp 106,3 triliun. Atas dasar harga berlaku, menururt La Ode, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto terbesar pada triwulan I tahun 2003 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 102,8 triliun. Angka ini kemudian disusul oleh sektor pertanian Rp 77,6 triliun, sektor perdagangan sebesar Rp 68,7 triliun, sektor pertambangan Rp 42,3 triliun dan sektor jasa-jasa Rp 40,1 triliun. Sedangkan sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah Rp 30 triliun. Menurut La Ode, pada perhitungan PDB atas dasar harga konstan 1993, kelima sektor perekonomian tersebut memberikan nilai tambah bruto berturut-turut pada sektor industri pengolahan Rp 28,7 triliun, sektor pertanian Rp 17,2 triliun, sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp 17,6 triliun, sektor pertambangan dan penggalian Rp 10,1 triliun dan sektor jasa-jasa Rp 10,0 triliun. Sedangkan sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah Rp 9 triliun. (Detrizki-TNR)

Berita terkait

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

1 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

1 menit lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

2 menit lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

2 menit lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Rating Film Thor: Love and Thunder Mandek di 76%, Chris Hemsworth Salahkan Dirinya

3 menit lalu

Rating Film Thor: Love and Thunder Mandek di 76%, Chris Hemsworth Salahkan Dirinya

Penyesalan Chris Hemsworth akan perannya sebagai Thor dalam film Thor: Love and Thunder dan projek mendatang yang akan ia bintangi.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

5 menit lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

22 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

24 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

24 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

29 menit lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya