TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah mentargetkan utilisasi industri bisa naik menjadi rata-rata 85 persen, dari saat ini rata-rata 60-70 persen. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Dedi Mulyadi mengatakan target itu bisa tercapai apabila pelaksanaan program penggunaan dalam negeri bisa maksimal.

"Kalau perusahaan, tidak hanya pemerintah, membelanjakan anggaran untuk produk lokal, utilisasi bisa naik," kata Dedi di acara Pameran Produk Indonesia di Jakarta International Expo Kemayoran hari ini. Menurut dia, kenaikan utilisasi akan memberikan efek berkelanjutan, yakni penyerapan tenaga kerja dan penerimaan pajak.

Salah satu penyebab penurunan utilisasi produksi dari kapasitas produksinya adalah penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Freddy Sutrisno mengatakan penjualan mobil tahun ini tidak mudah. Seretnya pemberian kredit pembelian mobil kepada konsumen makin menyulitkan keadaan. "Kami tetap target penjualan 450 ribu unit," katanya.

Bahkan, sejumlah industri otomotif telah melakukan efisiensi karena penurunan produksi. Misalnya, kata dia, dengan tidak memperpanjang kontrak pegawai lepas.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengatakan industri telah menurunkan utilisasinya rata-rata 25 persen semenjak terimbas krisis ekonomi global. Beberapa industri yang menurunkan produksi, lanjut dia, tekstil dan otomotif.

NIEKE INDRIETTA