Pemerintah Optimistis Hadapi Ancaman Pengangguran Masal

Reporter

Editor

Selasa, 12 Mei 2009 18:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah optimistis mampu menghadapi ancaman membengkaknya jumlah pengangguran setelah data pemutusan hubungan kerja menunjukkan krisis global tak menyebabkan pengangguran massal seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

Tingkat pengangguran 2009 akan ditekan hingga delapan persen dari jumlah angkatan kerja. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno, mengatakan hingga kemarin pemutusan hubungan kerja yang tercatat mencapai 51 ribu pekerja.

Dia menilai jumlah itu cukup rendah dibandingkan dengan kekhawatiran selama ini bahwa krisis akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari satu juta pekerja di Indonesia.

“Apalagi tak semua dari mereka tak punya pekerjaan, karena langsung kami berdayakan melalui pengalihan profesi dan pelatihan yang didanai stimulus 2009,” katanya usai acara pembukaan Musyarakat Rencana Pembangunan Nasional 2010 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/5).

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengkhawatirkan membengkaknya angka pengangguran akibat krisis global. Traget tingkat pengangguran 2009 di kisaran 7-8 persen pun diubah menjadi 8,3 persen dari jumlah angkatan kerja.

Pada stimulus fiskal 2009, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendapat jatah Rp 300 miliar, dengan rincian dana program pelatihan dan keterampilan sebesar Rp 136 miliar serta program peningkatan sarana dan prasarana balai latihan kerja sebesar Rp 164 ribu.

Menurut Erman, dari data pengangguran baru sebanyak 51 ribu orang tadi, sebanyak 7.800 orang merupakan tenaga kerja yang dipulangkan. “Sebanyak 5.000 orang diantaranya dari Malaysia," katanya.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

43 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya