TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Agus Tjahayana mengatakan pengadaan barang pemerintah akan memprioritaskan produksi domestik atau barang-barang dalam negeri.
"Departemen perindustrian sudah menindaklanjuti dengan aturan lebih detail," ujar Agus dalam acara pameran acara pameran Inacraft di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4).
Menteri Perekonomian Sri Mulyani juga menambahkan, anggaran akan lebih banyak diarahkan untuk penggunaan belanja pemerintah. Apabila ada perbedaan harga antara produk dalam negeri dan luar negeri, produk domestik tetap jadi prioritas.
"Karena ini bisa jadi pemicu kegiatan ekonomi," ujar Sri Mulyani. Ia melanjutkan, pemerintah menganggarkan pagu belanja barang sekitar Rp 80-90 triliun, sedangkan belanja modal Rp 160 triliun.
Menteri Sri Mulyani menambahkan, pemerintah pun meminta swasta untuk mendukung kebijakan pemerintah dengan menggunakan produksi dalam negeri. "Pemerintah hanya menjadi katalisator, perlu dukungan segala lapisan masyarakat agar program berjalan," katanya.
NIEKE INDRIETTA
"Departemen perindustrian sudah menindaklanjuti dengan aturan lebih detail," ujar Agus dalam acara pameran acara pameran Inacraft di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4).
Menteri Perekonomian Sri Mulyani juga menambahkan, anggaran akan lebih banyak diarahkan untuk penggunaan belanja pemerintah. Apabila ada perbedaan harga antara produk dalam negeri dan luar negeri, produk domestik tetap jadi prioritas.
"Karena ini bisa jadi pemicu kegiatan ekonomi," ujar Sri Mulyani. Ia melanjutkan, pemerintah menganggarkan pagu belanja barang sekitar Rp 80-90 triliun, sedangkan belanja modal Rp 160 triliun.
Menteri Sri Mulyani menambahkan, pemerintah pun meminta swasta untuk mendukung kebijakan pemerintah dengan menggunakan produksi dalam negeri. "Pemerintah hanya menjadi katalisator, perlu dukungan segala lapisan masyarakat agar program berjalan," katanya.
NIEKE INDRIETTA
