Investor Ogah Bantu Bank IFI  

Reporter

Editor

Jumat, 17 April 2009 13:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kendati pun sudah menawarkan ke sana kemari, namun tak satu pun investor yang mau membantu permodalan bank IFI yang tengah sekarat. Bahkan, bank sentral telah beberapa kali melayangkan surat kepada Bank IFI dan bertemu langsung dengan pihak manajemen untuk meminta Bank IFI menambah modalnya. Namun janji itu tidak jua terealisasi.

Hingga datanglah ketukan palu yang mematikan itu. "Kami memutuskan mencabut izin usahanya karena bank tidak bisa menambah modal dan menjaga likuiditasnya," ujar Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia Wimboh Santoso dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (17/4).

Wimboh mengungkapkan, manajemen menyanggupi penambahan modal itu, namun tak bisa merealisasikannya. Investor ternyata enggan membantu IFI. Rencana akuisisi yang digadang-gadang pada Februari lalu pun ternyata gagal, sehingga bank yang 92 persen sahamnya dimiliki PT Ramaco Media Promosindo itu tak mendapatkan suntikan modal baru.

Hingga akhir Maret, dana pihak ketiga yang tersimpan di Bank IFI sebesar Rp 355,8miliar. Posisi kreditnya Rp 261,9 miliar, dengan jumlah kredit bermasalah Rp 87,1 miliar dan rasio kredit bermasalah brutonya sekitar 24 persen.

Adapun jumlah aset Bank IFI hanya berjumlah Rp 440 miliar atau 0,01 persen dari total aset perbankan nasional. Karena proporsinya kecil, bank sentral memutuskan langsung menutup Bank IFI, dan tidak menyelamatkannya seperti halnya Bank Century yang kolaps beberapa waktu lalu.

BUNGA MANGGIASIH

Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya