TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia tidak mempermasalahkan penundaaan pengeluaran Treasury Bills atau Surat Perbendaharaan Negara senilai Rp 5 Trilyun. Artinya selama T-Bills belum ada, gunakan saja instrumen moneter yang ada, yaitu SBI (Sertifikat Bank Indonesia), kata Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin usai melakukan sholat Jumat di masjid Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (24/1). Menurut dia, bank sentral mempertimbangkan penggunaan BI itu sebagai instrumen moneter pengganti SBI. Ini akan dilakukan jika T-Bills benar-benar sudah dilepas ke pasar. Dan itu digunakan sebagai instrumen moneter yang secara bertahap kita ganti dari SBI ke T-Bills, ujar Syahrir menambahkan. Seperti diketahiui, Departemen Keuangan menunda pengeluaran T-BiIls yang sedianya akan dilakukan bulan ini. Dirjen Lembaga Keuangan Darmin Nasution mengatakan penundaan ini, disebabkan situasi politik dan ekonomi di Indonesia yang kurang baik. Juga karena kita sedang mempertimbangkan apakah yang akan dikeluarkan lebih dulu T-Bills ataukah T- Bonds, tapi kecenderungannya sepertinya T-Bonds dulu, kata Darmin Rabu (22/1) lalu. Syahrir mengatakan, SBI sendiri sudah sangat efektif digunakan sebagai instrumen moneter. Dan penurunan suku bunga SBI beberapa pekan ini hingga menyentuh level 12,7% merupakan hal yang positif. Dengan kestabilan ini diharapkan suku bunga bank juga bisa lebih turun, harapnya. Apalagi, tambah dia, nilai tukar rupiah terus berada di bawah Rp 8.900,- per dollar AS. Sedangkan untuk laju inflasi tahun ini, ia belum bisa memastikan apakah bisa berada di kisaran 8%. Atau, lebih rendah 1% dari yang ditargetkan BI, yaitu sebesar 9%. Tergantung apakah dalam tahun ini akan ada penyesuaian harga BBM, TDL (Tarif Dasar Listrik), dan telepon lagi, jelas Syahril. Termasuk, lanjut dia, berapa besar dampak kenaikan harga kemarin terhadap harga barang lainnya. Juga situasi politik yang sedikit memanas akhir-akhir ini apakah dapat diselesaikan. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak berpengaruh besar bagi kestabilan moneter secara keseluruhan, imbuh dia. SS Kurniawan --- TNR
Berita terkait
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?
3 menit lalu
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?
Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.