TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Suwandi mengungkapkan bahwa kepergian misi dagang ke Beijing, Cina yang dipimpin Taufik Kiemas, suami Presiden Megawati, beberapa waktu lalu untuk menyampaikan secara langsung bahwa Indonesia berkeinginan mengikuti tender penyediaan gas di Guangdong, Cina. “Mereka mengatakan, bahwa Tiongkok sangat memerlukan energi karena tidak punya energi. Sehingga mereka merasa perlu meningkatkan kerjasama dengan kita,” ujar Rini kepada pers disela-sela acara halal bihalal di Jakarta, Jumat (4/1). Misi dagang itu, kata Rini, untuk menindaklanjuti kunjungan Perdana Menteri Cina Zhou Rongji ke Jakarta sebelumnya. Di sisi lain, lanjut Rini, Indonesia memiliki banyak minyak sawit mentah (CPO) dan karet alam yang juga dibutuhkan oleh Cina. Indonesia sendiri membutuhkan teknologi modern dengan harga memadai. Dalam pertemuan itu, Cina mengharapkan adanya proyek-proyek baru yang positif. Semisal proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik di Sumatera yang telah diprakarsai PLN sebelumnya. Pemerintah Indonesia, ujar Rini, berharap dapat memperoleh kredit untuk ekspor, pinjaman lunak dan counter trade. Menurut Rini, pemerintah Cina berjanji akan mengirimkan tiga timnya untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut secara spesifik. Tim pertama akan akan tiba pada 13 Januari untuk memulai pembangunan rel ganda kereta api untuk jurusan Jakarta-Surabaya. Pembangunan rel ganda ini diprioritaskan untuk beberapa areal di Cirebon-Kroya, Yogya-Solo dan Solo-Surabaya. Beberapa rel ganda lainnya sudah dikerkerjakan. Sedangkan tim yang menangani Bank of China dan tim yang mengurus energi akan datang pada akhir Januari. “Realisasi proyek-proyek [itu] bisa dilaksanakan tahun ini. Karena ini sudah menjadi perintah Presiden Megawati Sukarnoputri,” tandasnya. (Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)