Keputusan Pemerintah Soal Blok Gas Natuna Mutlak dan Sah

Reporter

Editor

Sabtu, 10 Januari 2009 16:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Keputusan Pemerintah Indonesia yang mengakhiri kontrak ExxonMobil atas pengelolaan blok gas Natuna D Alpha sejak 9 Januari 2007 sifatnya mutlak dan sah.

"Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah putuskan untuk hentikan, jadi sekarang Pemerintah harus tegas menterminasi kontrak ExxonMobil," ujar analis geopolitik perminyakan, Dirgo Purbo, ketika dihubungi Tempo, Sabtu (10/1).

Tindakan ExxonMobil yang mengabaikan keputusan itu, menurut dia, sangat menghina kedaulatan Indonesia. "Kita seperti dipermainkan," katanya. Di lain pihak, Pemerintah seperti tidak berdaya dengan aksi tersebut.

Padahal selama ini perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat itu telah mendapat keuntungan dari 30 tahun kepemilikan Natuna yang menyimpan cadangan gas sampai 45 triliun kaki kubik. "Mereka sengaja tidak menggarap Natuna karena jumlah cadangan gasnya bisa masuk ke portofolio sehingga mendongkrak saham mereka di bursa AS," ucap Dirgo.

Portofolio ExxonMobil juga semakin bagus di mata investor dengan ditambahnya cadangan minyak di Blok Cepu yang mencapai 350 juta barel. Ia mengatakan tindakan mempercantik portofolio memang sudah menjadi filosofi perusahaan migas internasional sejak lama. "Mereka dapat uang dari lantai bursa, sementara kita (Indonesia) tidak dapat hasilnya," kata dia.

Menurut Dirgo, ExxonMobil bisa membawa masalah pemutusan kontrak sepihak ini ke arbitrase. "Silakan saja. Logikanya, kontrak mereka sudah habis, kok, bahkan dengan perpanjangan hingga 9 Januari 2009," ujar dia.

Sebagai solusi untuk masalah Natuna, Pemerintah harus melihat blok gas itu sebagai aset negara dan memberi kesempatan kepada Pertamina selaku pengelola untuk membuat aturan main yang jelas. "Kalau ExxonMobil masih ingin mengelola Natuna, harus tunggu ketentuan dari Pertamina, terutama soal bagi hasil," ujar Dirgo.

SORTA TOBING

Berita terkait

Pemerintah Didorong Segera Rampungkan Revisi UU Migas

3 Oktober 2017

Pemerintah Didorong Segera Rampungkan Revisi UU Migas

Pemerintah diminta segera mengambil sikap ihwal revisi Undang-undang Minyak dan Gas. Pengurus Serikat Pekerja Satuan Kerja Khusus Migas Bambang Dwi Djanuarto?menilai pemerintah kurang responsif dalam menyelesaikan revisi UU Migas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan ExxonMobil Mundur dari Konsorsium Gas Natuna

19 Juli 2017

Penjelasan ExxonMobil Mundur dari Konsorsium Gas Natuna

Kementerian ESDM menjelaskan alasan ExxonMobil mundur dari konsorsium penggarap lapangan gas di perairan Natuna.

Baca Selengkapnya

Exxon Mundur dari Konsorsium Blok East Natuna

19 Juli 2017

Exxon Mundur dari Konsorsium Blok East Natuna

Selain Exxon, konsorsium perusahaan pengelola Blok East Natura
terdiri dari PT Pertamina (Persero) dan PTT EO (Thailand).

Baca Selengkapnya

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

18 Juli 2017

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

Dari kajian yang diselesaikan pada Juni 2017 itu didapatkan
bahwa proyek pengembangan gas East Natuna tidak layak
investasi.

Baca Selengkapnya

Begini ExxonMobil Buktikan Komitmen Berbisnis di Indonesia

28 April 2017

Begini ExxonMobil Buktikan Komitmen Berbisnis di Indonesia

ExxonMobil Lubricants Indonesia berpartisipasi dalam Indonesia
Truckers Club TalkBiz 2017 sebagai bentuk komitmen perusahaan
di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel

19 April 2017

Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel

Biaya produksi minyak mentah di Blok Cepu dinilai lebih ekonomis.

Baca Selengkapnya

Uji Coba, Produksi Minyak Banyu Urip Exxon 200 Ribu Barel

19 April 2017

Uji Coba, Produksi Minyak Banyu Urip Exxon 200 Ribu Barel

ExxonMobil Cepu limited memastikan hasil uji coba produksi
minyak mentah di lapangan Banyuurip, salah satu kawasan blok
Cepu meningkat.

Baca Selengkapnya

ExxonMobil Tuntaskan Akuisisi InterOil Pekan Ini

21 Februari 2017

ExxonMobil Tuntaskan Akuisisi InterOil Pekan Ini

Pemegang saham InterOil Corporation akhirnya menyetujui rencana penjualan ke ExxonMobil Corporation dengan nilai US$2,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Migas Akan Atur Badan Usaha Khusus Migas

19 Februari 2017

Revisi UU Migas Akan Atur Badan Usaha Khusus Migas

Badan Usaha Khusus ini, menurut Kurtubi, berbeda dengan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapasitas Produksi Blok Cepu Ditargetkan Naik 20 Persen

21 Januari 2017

Kapasitas Produksi Blok Cepu Ditargetkan Naik 20 Persen

Saat ini produksi Blok Ceput mencapai 185 ribu barel per hari.

Baca Selengkapnya