TEMPO Interaktif, Jakarta: Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah menyatakan jaminan aset Komisaris Utama PT Sarijaya Permana Sekuritas Herman Ramli lebih kecil dari dana yang digelapkan sebesar Rp 245 miliar.
"Nilai asetnya jauh di bawah jumlah yang dijaminkan," kata Erry, seusai jumpa pers soal kasus Sarijaya, di gedung Bapepam-LK, Jakarta, Jumat (9/1).
Aset yang dijaminkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan adalah saham-saham perusahaan pembiayan, perusahaan asuransi dan sebuah pabrik plastik. Baik BEI maupun Bapepam-LK belum memiliki angka pasti berapa nilai aset tersebut.
Erry mengatakan otoritas bursa akan mencari aset-aset lain milik Herman Ramli. "Kami akan mencoba bicara dengan keluarga dalam pencarian aset lainnya," ujarnya.
Sejak tanggal 6 Januari BEI telah menghentikan sementara (suspensi) aktivitas perdagangan Sarijaya terkait kasus penyalahgunaan dana nasabah oleh Komisaris Utama Herman Ramli dan pelaporan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) yang tidak benar.
Herman Ramli telah ditahan Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sejak 24 Desember 2008 karena dugaan penggelapan dana nasabah Rp 245 miliar.
Berdasar data BEI, pemegang saham Sarijaya adalah PT Karya Asa Mandiri Pratama sebesar 60 persen dan PT Puri Jaya Jagat Abadi 40 persen. Dulu, Sarijaya merupakan anak usaha Bank Bali milik keluarga Ramli.
WAHYUDIN FAHMI
Berita terkait
Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan
4 hari lalu
Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya
12 hari lalu
Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek
25 hari lalu
Seorang ibu di Bogor mengajukan gugatan terhadap dua cabang Bank BRI setelah ia dituduh menggelapkan cek dan akhirnya dipenjara.
Baca SelengkapnyaKejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta
41 hari lalu
DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.
Baca SelengkapnyaDiperiksa 13 Jam, Linda Susanti Bantah Gelapkan Uang dan Emas untuk Pimpinan KPK soal Kasus Hasbi Hasan
51 hari lalu
Linda membantah tuduhan Leman bahwa dia menggelapkan uang dan emas untuk pimpinan KPK agar meredam kasus Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaDugaan Suap untuk Pimpinan KPK terkait Penanganan Kasus Hasbi Hasan Berujung Laporan Penggelapan ke Polda Metro Jaya
52 hari lalu
Linda dituduh menggelapkan uang asing dan emas batangan yang rencananya akan diserahkan kepada petinggi KPK untuk meredam kasus Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaCaleg PSI di Medan Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan Mobil Rental
28 Februari 2024
Menurut pemilik perusahaan rental mobil, caleg PSI itu memerlukan mobil untuk operasional partai dan pilpres, seperti antar sembako.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Muncul di TPS, Ditangkap Kejari Tangsel Usai Mencoblos
15 Februari 2024
Roland Yahya menjadi buronan sejak 2021. Pelariannya terhenti usai ikut mencoblos pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaPencurian Motor Modus Aplikasi Kencan, Suami Pasang Foto Istri untuk Tipu 22 Korban
28 Januari 2024
Sebanyak 22 orang menjadi korban pencurian motor di kawasan Palmerah, Jakarta Barat karena tertipu aplikasi kencan daring.
Baca Selengkapnya