Indonesia Terancam Ditinggalkan Investor Tambang

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 08:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia terancam ditinggalkan investor pertambangan. Penyebabnya, tidak ada kepastian hukum dalam masalah pertambangan ini. Investor bekerja berdasar kontrak karya untuk beberapa tahun. Karenanya, investor perlu kepastian dan konsistensi hukum, kata Exective Director Indonesian Mining Association (IMA) Paul Coutrier kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/1). Tudingan Coutrier ini mengarah kepada Undang-undang No. 41/1999 tentang Kehutanan. Pada pasal 38 undang-undang ini menyebutkan adanya larangan melakukan tambang terbuka di kawasan hutan lindung. Coutrier menilai, kriteria hutan lindung dalam undang-undang ini tidak jelas. Dia juga menilai tidak aturan peralihan yang melarang adanya pertambangan terbuka di wilayah hutan lindung. Akibatnya, investor khawatir karena pertambangan yang sudah memiliki izin antar departemen bisa dinyatakan sebagai hutan lindung. Sementara itu, Ketua IMA Benny Wahyu menilai larangan pertambangan terbuka ini sangat tidak masuk akal. Masalahnya, jenis pertambangan semacam nikel dan batubara hanya berada 4-8 meter di bawah permukaan tanah. Karena itu, menurut dia, mustahil tidak dilakukan pertambangan terbuka. Undang-undang ini dibuat oleh orang yang tidak paham bahan galian, kata Benny. Selain itu, lahirnya otonomi daerah juga dianggap sebagai ancaman bagi investasi. Akibatnya pemerintah daerah cenderung mendapat penghasilan dari perusahaan pertambangan. Kendaraan berat yang digunakan perusahaan di wilayah pertambangan, sebagai contoh, diharskan pemerintah daerah untuk memiliki surat tanda nomor kendaraan. Padahal kendaraan ini tidak melewati jalan pemerintah daerah, kata Benny. Akibat kondisi seperti ini, Benny mengkhawatirkan para investor akan mengalihkan investasinya ke luar Indonesia. Kalau ada negara lain yang bisa menjanjikan lebih baik, maka investor akan lari ke sana, ujar dia. Meskipun begitu, baik Coutrier maupun Benny mengatakan, pertambangan yang sudah mulai beroperasi tidak akan meninggalkan Indonesia. Karena, menurut mereka, investor ini sudah mengeluarkan banyak dana untuk menjalankan pertambangannya. Aset mereka di bawah tanah. Gimana mau dipindah, kata Benny. Tapi, kalau investor yang baru melakukan eksplorasi, saya kira hanya menunggu waktu saja untuk angkat kaki, kata Coutrier. (Multazam-Tempo News Room)

Berita terkait

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

21 menit lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

45 menit lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

1 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

3 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

3 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

3 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

4 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

4 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

4 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya