Pengusaha dan Pengamat Sepakat Fundamen Ekonomi Indonesia Kuat

Reporter

Editor

Kamis, 13 November 2008 01:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengusaha dan pengamat ekonomi bersepakat fundamen ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi krisis ekonomi global.

Umar Juoro, Senior Fellow The Habibie Center, mengatakan keadaan saat ini berbeda dengan krisis yang pernah dialami Indonesia pada 1998. "Sekarang sistem keuangan kita lebih baik, jadi tidak ada masalah," kata Umar dalam acara seminar "Economic Outlook 2009, Riding The Turbuluance-Growth Prospects for Indonesia" di hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (12/11) malam.

Umar tidak memungkiri bahwa pengaruh krisis ekonomi Amerika Serikat terhadap Indonesia dirasakan pada jatuhnya indeks pasar modal dan depresiasi rupiah. Kemudian, lanjut Umar, pengaruh terlihat pula pada pengetatan likuiditas perbankan dan keengganan perbankan menyalurkan kredit termasuk antarbank. Sektor riil juga terpengaruh dengan melemahnya ekspor dan kesulitan kredit perbankan.

"Tapi Indonesia daya tahannya lebih kuat daripada krisis dulu," ujar Umar.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Erwin Aksa, berpendapat senada. "Fundamental ekonomi Indonesia baik," ujarnya.

Erwin mengemukakan beberapa alasan. Pertama, soal cadangan devisa. Pada 1998, cadangan devisa hanya US$ 22 miliar. Kini cadangan mencapai US$ 50 miliar.

Kedua, pertumbuhah ekonomi pada 1998 minus 13 persen. Kini, pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa enam persen. Ini didukung pertumbuhan sektor agrobisnis yang kuat.

Ketiga, pada 1998 perbankan mengalami krisis finansial. Sementara sekarang keadaan perbankan cukup baik. Kredit macet sekitar tiga persen. Sementara pada 1998 angka kredit macet mencapai 52 persen.

Erwin menjelaskan krisis di Indonesia dimulai dari pasar modal Indonesia yang menunjukkan gejala negatif. Ada penarikan dana besar-besaran. Maka mata uang rupiah pun bergejolak.
Menghadapi hal ini, "Pemerintah mesti mengontrol devisa," saran Erwin.

Namun, ekonom Pande Radja Silalahi mengatakan gonjang-ganjing justru akibat penarikan deposito di atas Rp 2 miliar oleh nasabahnya. Menurut Pande, justru dana asing masih belum beranjak dari Indonesia. "Ini karena adanya 'poco-poco' orang yang punya deposito di atas Rp 2 miliar," jelasnya.

Meski demikian, Pande yakin kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dibanding krisis 1998. Bahkan, menurut Pande, target angka pertumbuhan ekonomi 5 persen memungkinkan. "Ada penciutan, tapi masih bisa diatasi," ujarnya.

Caranya, menurut Pande, pemerintah harus menjaga pasar domestik dari serbuan barang impor, terutama untuk industri sepatu, elektronik, tekstil dan perkebunan. "Kuncinya di situ," ujarnya.

Nieke Indrietta

Berita terkait

Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

26 Agustus 2019

Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

McKinsey memperingatkan negara-negara Asia Pasifik agar mewaspadai terulangnya krisis ekonomi yang pernah terjadi pada 1997 silam.

Baca Selengkapnya

Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

22 Agustus 2018

Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

Menko Darmin mengatakan gejolak ekonomi dunia membuat perayaan Idul Adha tahun ini berbeda.

Baca Selengkapnya

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

31 Mei 2018

George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

George Soros mengingatkan, gejolak di Uni Eropa bisa memicu krisis ekonomi global.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

14 Mei 2018

20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

Anjloknya kurs rupiah menyeret Indonesia dalam pusaran krisis ekonomi. Bagaimana kini setelah 20 tahun reformasi?

Baca Selengkapnya

Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

8 Januari 2018

Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

Menteri Luhut menilai krisis ekonomi siklus sepuluh tahunan, yang pernah menerpa Indonesia pada 1998 dan 2008, tidak akan kembali terjadi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

14 Desember 2017

Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

Ekonom Bank Dunia, Frederico Gil Sander, menilai ekonomi Indonesia sudah jauh membaik dibanding saat krisis pada 1998 dan 2008.

Baca Selengkapnya

Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

13 Desember 2017

Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

Kekhawatiran akan terjadi krisis ekonomi 2018 karena adanya siklus 10 tahunan dibantah Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

10 November 2017

Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

Ekonomi UI Faisal Basri memperkirakan pada Desember 2017 akan terjadi krisis ekonomi kecil."Tidak bisa serba ugal-ugalan," katanya.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

12 Oktober 2017

Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

Faisal Basri memprediksi akan terjadi krisis ekonomi kecil jika Presiden Jokowi tidak memotong belanja infrastruktur karena pajak menurun.

Baca Selengkapnya

KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

23 Februari 2017

KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

Aturan organisasi dan tata kerja sekretariat KSSK sudah rampung.

Baca Selengkapnya