TEMPO Interaktif: Bank sentral Australia memotong suku bunganya sebesar 0,75 persen menjadi 5,25 persen pada hari Selasa, untuk mendorong peredaran uang dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang turun akibat krisis finansial di Amerika Serikat. Analis perbankan Australi memperdiksi pemotongan itu namun tidak mengira the Reserve Bank of Australia akan memotong suku bunganya sebesar itu.
Sebelumnya Australia sudah memotong suku bunganya dua kali dalam dua bulan sebelum Oktober, kemudian mengumumkan paket stimulus perekonomian sebesar AU$ 10,4 miliar, ditambah melemahnya nilai dolar Australia, namun langkah-langkah itu dinilai belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Data ekonomi inernasional terus menunjukkan pelemahan ekonomi dunia," kata Gubernur bank sentral Australia Glenn Stevens.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
1 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.