Pengusaha Minta Buruh Pahami Kondisi Keuangan Perusahaan
Minggu, 26 Oktober 2008 20:39 WIB
TEMPO Interaktif, Semarang: Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Djoko Wahjudi meminta agar para serikat pekerja memahami kondisi keuangan perusahaan tempatnya bekerja.
"Jangan asal minta upah naik, kalau ngotot minta naik bisa-bisa nanti dia terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) karena perusahaan bangkrut," kata Djoko Wahjudi
Menurutnya, krisis global yang berlarut-larut sejak satu bulan lebih lalu telah mengakibatkan dunia usaha semakin terpuruk. Transaksi impor dan ekspor juga semakin seret sehingga kondisi fanansial perusahaan juga tidak sehat. "Saat ini kondisinya sedang darurat," ujarnya.
Djoko mendukung adanya surat keputusan bersama empat menteri yang mengembalikan penentuan upah minimum kabupaten/kota ke mekanisme bipartit, antara pengusaha dan buruhnya. "Yang bener memang seperti itu karena kondisi finansial masing-masing perusahaan berbeda-beda," kata Djoko.
Djoko mengaku sudah beberapa kali mendapatkan keluhan dari para pengusaha, terutama dari Korea Utara yang meminta agar upah tahun ini tidak dinaikkan.
Rofiuddin
"Jangan asal minta upah naik, kalau ngotot minta naik bisa-bisa nanti dia terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) karena perusahaan bangkrut," kata Djoko Wahjudi
Menurutnya, krisis global yang berlarut-larut sejak satu bulan lebih lalu telah mengakibatkan dunia usaha semakin terpuruk. Transaksi impor dan ekspor juga semakin seret sehingga kondisi fanansial perusahaan juga tidak sehat. "Saat ini kondisinya sedang darurat," ujarnya.
Djoko mendukung adanya surat keputusan bersama empat menteri yang mengembalikan penentuan upah minimum kabupaten/kota ke mekanisme bipartit, antara pengusaha dan buruhnya. "Yang bener memang seperti itu karena kondisi finansial masing-masing perusahaan berbeda-beda," kata Djoko.
Djoko mengaku sudah beberapa kali mendapatkan keluhan dari para pengusaha, terutama dari Korea Utara yang meminta agar upah tahun ini tidak dinaikkan.
Rofiuddin
