"Saat ini yang sudah dibahas dan disetujui Dewan Perwakilan Rakyat baru 13 badan usaha," kata Deputi Menteri Negara BUMN bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, Mahmuddin Yasin, di Gedung Garuda, Jakarta, Senin (22/9).
Menurut Yasin, sisa perusahaan pelat merah yang tidak mendapat restu privatisasi akan di-carry over tahun depan. "Kecuali pasar rebound," ujarnya.
Beberapa perusahaan yang telah mengantongi ijin privatisasi adalah PT Adhi Karya Tbk melalui penerbitan saham baru terbatas, PT Waskita Karya dengan penjualan saham perdana (IPO), PT Pembangunan Perumahan melalui IPO, PT Bahtera Adi Guna melaui penjualan strategis, PT Garuda Indoensia melalui IPO, PT Krakatau Steel melalui IPO), serta PT Bank Tabungan Negara melalui IPO). Enam sisanya merupakan badan usaha negara minoritas.
Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil juga menyampaikan pernyataan senada bahwa tidak yakin bisa memprivatisasi 34 BUMN tahun ini. "Tapi tidak masalah, karena masih ada opsi carry over," kata Sofyan.
Meski begitu, ia berharap PT Perekebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV dan PTPN VII bisa memperoleh ijin sebelum 2008 berakhir. "Masalah pelaksanaannya bisa diatur, yang penting izin bisa kami kantongi," ujar dia.
Sekretaris Kementerian Negara BUM, Said Didu, ikut menjelaskan bahwa yang paling memungkinkan mendapat restu privatisasi hanya 16 perusahaan, termasuk BUMN perkebunan. "Sisanya pasti carry over, karena tahun depan kami tidak akan megajukan perusahaan baru untuk diprivatisasi," kata Said, di kantor Pusat Pertamina.
Dia mengatakan bahwa hasil privatisasi dari selain BUMN minor akan digunakan sebagai dana pengembangan masing-masing peusahaan. "Kalau enam perusahaan BUMN minor, dananya masuk ke kas negara," ujarnya.
Namun, Said melanjutkan, nilai privatisasi dari enam BUMN minor tersebut diperkirakan hanya mencapai Rp 500 miliar. "Karena target setoran ke kas negara memang hanya segitu, jadi kalau hasilnya kurang dari itu kami tidak perlu nambahin," kata dia.
Wahyudin Fahmi
Berita terkait
Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi
8 Januari 2024
Transformasi BUMN dikebut di sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Empat puluh lima BUMN akan dipangkas jadi 40.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi dan Erick Thohir pada HUT ke-127 BRI
19 Desember 2022
Pencapaian luar biasa BRI berkat transformasi berkelanjutan yang terus dijalankan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Sebut Transformasi BUMN 80 Persen, Pendapatan Perusahaan Pelat Merah Tembus Rp 2.292,5 T
17 Oktober 2022
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan transformasi BUMN yang telah dilakukan sejak 2019 hingga kini telah mencapai 80 persen.
Baca SelengkapnyaTransformasi PLN Sukses Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah
8 Juni 2022
PLN meraih laba Rp13,17 triliun pada 2021. Catatan laba terbesar sepanjang sejarah PLN.
Baca SelengkapnyaHUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
17 Desember 2021
BRI melakukan tiga aksi korporasi besar yakni konsolidasi bank syariah Indonesia, peningkatan valuasi BRI Life mencapai Rp 7,5 triliun dan penambahan modal untuk pembentukan ekosistem ultra mikro.
Baca SelengkapnyaDengan Transformasi BRIVOLUTION, BRI Ikuti Ajang INDI 4.0
12 Oktober 2021
Transformasi BRI yang berfokus pada area digital dan culture terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja BRI.
Baca SelengkapnyaResmikan Pos Bloc, Eric Thohir Puji Transformasi Pos Indonesia
11 Oktober 2021
Pos Bloc Jakarta menjadi ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, hiburan, pertemuan komunitas kreatif, dan pemberdayaan bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaDirut BRI: BRI Group Penyedia Jasa Keuangan Terintegrasi
14 September 2021
Fokus pertumbuhan tidak hanya pada BRI secara bank only namun juga termasuk perusahaan anak yang tergabung dalam BRI Group.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Luncurkan Kartu BUMN
13 April 2017
Salah satu fungsi Kartu BUMN adalah sebagai e-money dari empat Bank Himbara, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Baca SelengkapnyaAP Logistik dan Kargo Siap Bangun PLB
3 April 2017
Hal ini untuk mendorong Indonesia menjadi pusat distribusi logistik di Asia.
Baca Selengkapnya