Maybank Mungkin Lepas BII

Reporter

Editor

Senin, 1 September 2008 08:42 WIB

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Malayan Banking Bhd (Maybank) akan melepas keinginannya mengakuisisi PT Bank Internasional Indonesia (BII), bila peraturan penawaran tender (tender offer) yang baru saja direvisi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Indonesia tetap diberlakukan.

"Kami masih berniat melanjutkan transaksi, tapi tentunya tidak dengan aturan yang baru, kami tidak bisa melanjutkan bila kondisinya tidak kondusif" kata Kepala Eksekutif Maybank Abdul Wahid Omar, seperti dikutip Reuters akhir pekan kemarin.

Omar keberatan bila aturan penawaran tender hasil revisi yang baru ditetapkan Bapepam pada akhir Juni 2008, juga dikenakan atas transaksi Maybank mengakuisisi 55 persen saham BII dari Temasek Holdings dan Kookmin. "Harusnya peraturan itu tidak berlaku surut, karena transaksi ini sudah direncanakan sejak Maret," kata Omar.

Ia mengatakan, menggantungnya proses akuisisi BII ini adalah peraturan penawaran tender baru yang berlaku surut, yang mengharuskan Maybank membeli seluruh saham yang ada di publik, sehingga kepemilikan menjadi 100 persen. Namun, dalam jangka waktu dua tahun Maybank harus menjual kembali 20 persen saham miliknya kepada publik. "Jadi tidak adil menyalahkan kami atau Bank Negara (Bank Negara Malaysia)" katanya.

Akhir pekan kemarin, Ketua Bapepam Fuad Rahmany menyatakan peraturan penawaran tender didak akan berubah dan tidak ada pengecualian bagi Maybank. "Kami sudah meminta supaya Maybank tegas dalam hal ini, sekarang bola ada di tangan mereka" kata Fuad.

Pada kesempatan terpisah, Omar menyatakan, masih berminat berinvestasi di Indonesia, hanya saja belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat. "Sekarang hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk kembali masuk" kata Omar.

Sebelumnya beredar kabar kalau Maybank akan kehilangan 480 juta ringgit atau US$ 141,5 juta bila masalah akuisisi ini tidak bisa diselesaikan sesuai tenggat waktu yang ditetapkan Temasek dan Kookmin yaitu 26 September 2008. Namun, Omar mengatakan potensi kerugian hanya sekitar 290 juta ringgit, angka tersebut, lanjutnya telah memperhitungkan keuntungan nilai tukar terhadap dolar Singapura sebesar 193 juta ringgit.

Reuters/Ari Astri Yunita

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya