Euro Jatuh Menyusul Kontraksi Perekonomian Eurozone

Reporter

Editor

Kamis, 14 Agustus 2008 19:24 WIB

TEMPO Interaktif, London: Euro melemah terhadap dolar hari ini saat data resmi mengungkapkan bahwa perekonomian negara-negara yang menggunakan euro (eurozone) telah berkontraksi untuk pertama kalinya sejak pencetusannya di tahun 1999.

Dalam perdagangan pagi, mata uang tunggal Eropa itu jatuh ke 1,4905 dolar dari 1,4909 perdagangan Rabu sore di New York. Terhadap mata uang Jepang, dolar naik ke 109,6 yen dari 109,57.

Perekonomian kawasan yang menggunakan euro mengalami pertumbuhan negatif, atau kontraksi, di kuartal kedua, sebagaimana ditunjukkan oleh data resmi hari ini.

Output turun 0,2 persen dalam periode April-Juni saat pertumbuhan Jerman dikalahkan oleh ketegangan global.

Hasilnya, sebagaimana dikeluarkan lembaga data Eurostat, munculnya kekhawatiran bahwa resesi, dua kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan negatif, saat ini mengancam 15 negara di kawasan euro.

Produk domestik bruto (PDB) kawasan euro tumbuh 0,7 persen di kuartal pertama 2008. "Jika pertumbuhan PDB area euro di kuartal ketiga benar-benar menunjukkan pertumbuhan positif, Bank Sentral Eropa tidak mungkin menyerah terhadap tekanan untuk menurunkan suku bunga setidaknya sepanjang tahun ini," ujar Analis Barclays Capital, Julian Callow.

Iklim perekonomian di kawasan euro pada titik terendah dalam 15 tahun terakhir, berdasarkan Survei Ekonomi Dunia Ifo yang dikeluarkan hari ini.

Analis memperkirakan aktivitas ekonomi memburuk sepanjang enam bulan ke depan, menurut laporan itu.

"Banyak pemain berniat menjual euro dan poundsterling saat perkiraan ekonomi dan kebijakan moneter di Eropa sangat tidak pasti," ujar Akio Shimizu, Kepala Perdagangan Valas Mitsubishi UFJ Trust and Banking, kepada Dow Jones Newswires.

"Saat ini sangat sukar untuk menemukan faktor-faktor positif untuk membantu mata uang saat ini kembali pulih," ujarnya.

Poundsterling mendekati nilai terendahnya dalam dua tahun terakhir terhadap greenback (AS Note), telah turun menjadi 1,8678 dolar di perdagangan Asia setelah Bank of England mengeluarkan ramalan perekonomian yang suram.

Bank Sentral kemarin mengatakan inflasi Inggris dapat jatuh lebih tajam dari target pemerintah 2,0 persen di awal 2009, yang membuat pedagang bertaruh tingkat suku bunga akan dipotong lebih cepat dari yang diperkirakan.

AFP/Erwin Z

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya