Pengusaha Pilih Kenaikan Tarif Listrik

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2008 00:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kalangan pengusaha memilih kenaikan tarif dasar listrik dibandingkan melakukan pergeseran jam kerja ke Sabtu dan Minggu. Pergeseran jam kerja dinilai hanya sementara dan PLN tidak menjamin kehandalan pasokan listrik. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Mohamad S. Hidayat mengatakan, sekitar 40 persen dari 120 anggotanya mendukung kenaikan tarif listrik. "Kami realistis, kekuatan pasokan listrik sampai kapan," ujarnya, Selasa (15/7). Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan surat keputusan bersama menteri tentang pergeseran jam kerja industri. Para pengusaha diminta menggeser jam kerjanya satu kali dalam satu bulan ke Sabtu dan Minggu. Jika ada industri yang melanggar keputusan tersebut, maka PLN dapat melakukan pemutusan listrik sementara. Saat ini, kata Hidayat, pihaknya sudah membicarakan tarif listriki untuk kalangan industri dengan manajemen PLN. "Kami meminta perhitungan detail biaya produksi listrik," katanya. Dia menambahkan, anggotanya sedang melakukan perhitungan biaya pokok listrik untuk diajukan ke PLN. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertektilan Indonesia Ade Sudrajad menyatakan, kenaikan listrik dapat diterima asalkan dibicarakan dengan semua sektor industri. Dia menginginkan, kenaikan tarif listrik bersifat sementara. "Artinya apabila harga bahan baku energi turun, maka tarif listrik harus disesuaikan," ujarnya. Sedangkan Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik dan Olefin Indonesia Budi Susanto Sadiman menilai, pengalihan jam kerja ke Sabtu-Minggu tidak menjamin pasokan listrik. Menurut dia, kenaikan tarif listrik lebih rasional dibandingkan pergerseran jam kerja. "Asalkan masuk akal, tarif listrik sama atau lebih murah dari negara tetangga," katanya. Budi menjelaskan, kenaikan tarif listrik akan menaikkan harga produk industri plastik sebesar 3,5 persen dan petrokimia dua persen. Kalangan industri petrokimia di Cilegon, Banten, kata dia, sudah mengusulkan kenaikan tarif listrik. Sedangkan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rahmat Gobel meminta pemerintah memberikan insentif terkait pergeseran jam kerja ke Sabtu dan Minggu. Insentif untuk merangsang para pengusaha mengubah jam kerjanya. "Asosiasi industri pasti meminta insentif. Karena pemerintah juga menerapkan sanksi kalau terjadi pelanggaran," ujarnya. YULIAWATI | KURNIASIH BUDI | ALI NY

Berita terkait

Terjebak di Wahana Harry Potter 4 Wisatawan Gugat Universal Studio

17 hari lalu

Terjebak di Wahana Harry Potter 4 Wisatawan Gugat Universal Studio

Empat wisatawan terjebak, terluka fisik dan mental dalam wahana Wizarding World of Harry Potter di Universal Studio Hollywood

Baca Selengkapnya

BPH Migas Ungkap Alasan Pemadaman Listrik di Sejumlah Daerah saat Nataru

9 Januari 2024

BPH Migas Ungkap Alasan Pemadaman Listrik di Sejumlah Daerah saat Nataru

Penjelasan BPH Migas terkait pemadaman listrik yang terjadi di beberapa daerah saat periode Natal dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

8 Desember 2023

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

Pemadaman listrik ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dari bencana alam hingga kerusakan peralatan kelistrikan. Simak penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Tunggak Utang Rp600 M, Pasokan Listrik ke Sierra Leone Dihentikan

9 September 2023

Tunggak Utang Rp600 M, Pasokan Listrik ke Sierra Leone Dihentikan

Ibu kota Sierra Leone, Freetown, dilanda pemadaman listrik setelah Karpowership Turki mematikan pasokan listrik karena tagihan belum dibayar

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut 90 Persen Api TPST Sarimukti Bandung Barat Telah Padam

29 Agustus 2023

BNPB Sebut 90 Persen Api TPST Sarimukti Bandung Barat Telah Padam

BNPB menyebutkan sebanyak 90 persen api permukaan di TPST Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, telah padam.

Baca Selengkapnya

Pemadaman Listrik Massal Jawa-Bali pada 2005 Sebagai Blackout Terbesar Ketiga, Kerugiannya?

18 Agustus 2023

Pemadaman Listrik Massal Jawa-Bali pada 2005 Sebagai Blackout Terbesar Ketiga, Kerugiannya?

Sebanyak lebih dari 100 juta orang terdampak pemadaman listrik massal (black out) pada 18 Agustus 2005.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Hari Ini Tahun 2005 Terjadi Pemadaman Listrik Serentak di Jawa-Bali, Simak Penyebabnya

18 Agustus 2023

Peristiwa Hari Ini Tahun 2005 Terjadi Pemadaman Listrik Serentak di Jawa-Bali, Simak Penyebabnya

Pemadaman listrik serentak ini terjadi akibat kerusakan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali.

Baca Selengkapnya

Ada Pemadaman Bergilir karena Cuaca Panas, PLN Minta Pelaku Usaha Gunakan Genset

16 Mei 2023

Ada Pemadaman Bergilir karena Cuaca Panas, PLN Minta Pelaku Usaha Gunakan Genset

PT PLN Batam, anak usaha PT PLN (Persero), mengimbau para pelaku usaha untuk menggunakan mesin genset terkait pemadaman listrik bergilir.

Baca Selengkapnya

Bandara Manila Batalkan 40 Penerbangan Domestik akibat Pemadaman Listrik

1 Mei 2023

Bandara Manila Batalkan 40 Penerbangan Domestik akibat Pemadaman Listrik

Terminal 3 bandara Manila mengalami pemadaman listrik, yang mengakibatkan sejumlah penerbangan dibatalakan. Penyebabnya masih belum diketahui.

Baca Selengkapnya

PLN Jakarta Raya Targetkan Pemeliharaan Gardu Tanpa Perlu Mematikan Listrik

10 Maret 2023

PLN Jakarta Raya Targetkan Pemeliharaan Gardu Tanpa Perlu Mematikan Listrik

PLN unit Jakarta Raya menargetkan bisa lakukan pemeliharaan gardu tanpa harus mematikan aliran listrik ke pelanggan.

Baca Selengkapnya