TEMPO Interaktif, Jakarta:Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara akan membekukan peran deputi bidang privatisasi. Sebagai gantinya, peran Bahana Securities dan Danareksa Sekuritas dalam proses privatisasi saham perusahaan negara akan dioptimalkan. Menteri Negara Sofyan Djalil mengatakan tugas yang selama ini diemban deputi bidang privatisasi, selanjutnya akan dikerjakan oleh masing-masing deputi teknis. "Karena pekerjaannya (deputi) tidak banyak, bisa dikerjakan oleh deputi teknis masing-masing BUMN," kata Sofyan kepada Tempo di rumah dinasnya, di Jakarta akhir pekan lalu. Sedangkan Mahmuddin Yasin, yang saat ini menjabat sebagai deputi privatisasi, akan diberikan penugasan lainnya. Sumber Tempo di kementerian tersebut membisikan, Mahmuddin kemungkinan akan ditawari posisi sebagai staf ahli Menteri Negara BUMN. Keputusan itu, tutur pria berdarah Minang ini, diambil dalam rapat pimpinan kementerian BUMN pada awal pekan lalu. Tahap selanjutnya, para asisten deputi privatisasi akan dialihkan kepada masing-masing deputi teknis lainnya.Selain membekukan deputi privatisasi, susunan pejabat eselon satu hingga empat kemungkinan akan diubah. "Kabarnya semua diganti atau dipindahtugaskan," kata sumber Tempo. Sumber itu juga membisikkan, bahwa Mahmuddin Yasin sebenarnya telah mengusulkan rencana pengunduran dirinya sejak lama. "Tapi kementerian BUMN kesulitan mencari orang yang sanggup menduduki posisi itu," kata dia. Selain itu, posisi Deputi Menteri Negara bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Energi, yang selama ini dijabat oleh Roes Aryawijaya, kabarnya akan diisi pejabat baru. Ada dua nama calon yang menjadi kandidat menggantikan Roes yaitu Agus Tjahajana dan Pandu Djajanto. Agus saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian. Sedangkan Pandu adalah staf ahli Menteri Negara BUMN. Selain Roes, Muchayat yang saat ini menjabat sebagai Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Jasa Lainnya kabarnya juga akan diganti. Namun isu itu ditepis Sofyan. Dia menjelaskan belum akan melakukan perubahan besar-besaran di lembaga yang dipimpinnya. "Belum ada rencana," kata Sofyan. Saat ini, Kementerian Negara BUMN sedang menyelesaikan sejumlah masalah. "Banyak hal yang harus dikerjakan," kata dia.Salah satunya adalah mempercepat pergantian manajemen di sejumlah perusahaan negara yang sudah selesai masa tugasnya. Untuk itu, setiap malam Sofyan harus mewawancarai sejumlah calon direksi. ""Saya baru sampai rumah setiap hari jam 10-11 malam," kata dia. BUDIRIZA I DEWI RINA