TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil mengungkapkan, pada 2008 pemerintah akan menjual sebagian saham (privatisasi) 16 perusahaan negara. "Rencana privatisasi tahun 2008 ini masih diseleksi di internal Kementerian BUMN," kata Sofyan.Hal itu, diungkapkan Sofyan dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan Jakarta, Senin (15/7). Dia menjelaskan hasil seleksi perusahaan negara yang aka dilepas itu akan disampaikan dalam program tahunan privatisasi yang akan disampaikan kepada Komite Privatisasi dan Menteri Keuangan untuk mendapat arahan dan rekomendasi. Menurut Sofyan, privatisasi tahun 2008 itu nantinya akan lebih diutamakan untuk mendukung pengembangan perusahaan dengan metode utama melalui penawaran umum di pasar modal (IPO). Privatisasi di luar IPO, lanjut dia, akan dilakukan sangat selektif dan hati-hati terutama untuk BUMN yang memerlukan pendanaan yang tidak diperoleh dari pasar modal dan atau pemerintah serta memerlukan peningkatan kompetensi teknis manajemen dan pemasaran, dan untuk perusahaan yang kepemilikan negara di perusahaan itu minoritas. Data yang diperoleh Tempo mengungkapkan 16 perusahaan yang dikaji Menteri Negara BUMN untuk diprivatisasi di antaranya; PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Krakatau, BNI, Semen Baturaja, Sucofindo, Surveyor Indonesia, Waskita Karya, Djakarta Lloyd, Sarinah, Industri Sandang, INTI, JIEP, SIER, Rekayasa Industri, dan Bank Bukopin. Pemerintah membuka alternatif 100 persen saham negara dijual kepada BUMN lain. AGUS SUPRIYANTO
HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
17 Desember 2021
HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
BRI melakukan tiga aksi korporasi besar yakni konsolidasi bank syariah Indonesia, peningkatan valuasi BRI Life mencapai Rp 7,5 triliun dan penambahan modal untuk pembentukan ekosistem ultra mikro.