TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, mengatakan indeks harga saham gabungan atau IHSG berpotensi menguat. "IHSG berpotensi menguat, menuju ke area level resistance antara 5.866 dan 5.879," kata Reza Priyambada, Jumat, 15 September 2017.
Resistance pertama dan kedua berada pada level 5.865,673 dan 5.879,345. Berdasarkan indikator daily, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral. Meskipun demikian, saat ini terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham.
Adapun saham pilihan adalah ADRO, BBRI, ISAT, JPFA, PWON, dan WTON.
Pada 14 September 2017, IHSG ditutup menguat 0,11 persen di level 5.852,002. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.839,864 dan 5.827,727.
Reza melihat, sebelumnya, pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual kembali pada awal sesi seiring kekhawatiran akan telatnya melakukan aksi ambil untung. Apalagi di dalam negeri masih minim sentimen positif dan laju bursa saham Asia kembali variatif melemah setelah merespons negatif penurunan sejumlah data-data makro Cina.
"Di sisi lain, IHSG beruntung karena di sesi kedua aksi beli dari pelaku pasar lain cukup membantu terangkatnya IHSG, sehingga mampu kembali bertahan di zona hijau," ujar Reza.
HENDARTYO HANGGI