TEMPO.CO, Semarang - PT Pertamina area pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar operasi pasar dan tambahan fakultatif. Kebijakan itu sebagai tanggapan keluhan kelangkaan gas yang terjadi di sejumlah tempat, seperti Kota Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah, belum lama ini.
“Ini untuk menjamin ketersediaan LPG 3 kilogram penambahan fakultatif di sejumlah wilayah Jateng dan DIY yang diduga mengalami kelangkaan,” kata Area Manager Communication Relation JBT dan DIY Andar Titi Lestari, Sabtu, 9 September 2017.
Andar menyebutkan kegiatan operasi pasar berada di tiga titik pada Jumat, 8 September 2017, di antaranya Kota Salatiga, tepatnya Jalan Pemuda Nomor 1, Pasar Andong; Jalan Osamaliki; dan Jalan Tegalrejo Raya. “Dengan total tabung 1.680, dan hanya terserap 626 tabung, atau 37 persen dari total keseluruhan,” katanya.
Andar menjelaskan, krisis gas subsidi yang terjadi saat ini bukan semata kesalahan PT Pertamina karena kebijakan penerapan distribusi LPG 3 kilogram berbeda dengan nonsubsidi. PT Pertamina mengikuti Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG.
Tepatnya diatur pada Pasal 18 hingga 20 tentang pendistribusian dan pengguna LPG tertentu dalam hal ini adalah LPG 3 kilogram. “Di mana Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan,” kata Andar.
Sedangkan komitmen yang dilakukan pendistribusian sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ia berharap masyarakat tidak panic buying terkait dengan isu kelangkaan LPG. Lembaganya selalu mengevaluasi kebutuhan real pengunaan LPG 3 kilogram. “Apa bila dirasa kurang Pertamina akan mensuplai secukupnya sesuai kebutuhan di wilayah,” katanya.
Sebelumnya, kelangkaan gas subsidi di Semarang meresahkan warga, tercatat kelangkaan terjadi di Kecamatan Ngalian, Kota Semarang, gas subsidi ukuran 3 kilogram yang tak kunjung ditemukan sejak awal pekan lalu. “Ini kelangkaan paling parah karena selain dialami banyak warga, juga terjadi dalam waktu lama,” kata Abdun Nafi, warga Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngalian, Kota Semarang, Sabtu, 9 September 2017.
Nafi baru mendapatkan gas subsidi, Jumat malam, itu pun didapat dari Pasar Mangkang, atau jauh di luar Kecamatan Ngalian. “Saya harus ngotot beli, karena penjualan bilang sudah dipesan orang,” katanya.
EDI FAISOL