TEMPO.CO, Semarang - Masyarakat kota Semarang mulai resah oleh kelangkaan gas subsidi ukuran 3 kilogram yang tak kunjung ditemukan sejak awal pekan lalu. Kelangkaan ini aneh saat PT Pertamina mengeluarkan tambahan kuota.
“Langka sejak hari Minggu 3 September, hingga sekarang belum juga ada,” kata Abdun Nafi, warga Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngalian, Kota Semarang, kepada Tempo, Jum’at 8 September 2017.
Simak: Jonan Usulkan Subsidi LPG 3 Kg Masuk di Kartu Keluarga
Kelangkaan ini dinilai paling parah karena selain dialami banyak warga, juga terjadi dalam waktu lama. “Hampir satu pekan, biasanya hanya satu hingga dua hari saja,” kata Nafi.
Dalam beberapa hari ini ia dan warga lain sudah keliling di kawasan Ngalian, namun gas untuk memenuhi kebutuhan dapur tak didapat. Ia mengaku terpaksa beli di warung untuk memenuhi pangan keluarganya, meski hal ini dinilai lebih boros.
Catatan Tempo menunjukan PT Pertamina area pemasaran Jateng dan DIY sudah menambah kuota gas subsidi itu sejak menjelang idul adha. PT Pertamina menyiapkan tambahan fluktuasi sebesar 3 persen tabung gas subsidi dari rata-rata kebutuhan harian sebanyak 9.72.000 tabung.
Area Manager Communication and Relations Jawa Bagian Tengah dan DIY, Andar Titi Lestari, saat dikonfirmasi membantah terjadi kelangkaan. “Jelas tak ada kelangkaan. Malah kami tambah terus,” kata Andar.
Andar memastikan tambahan dilakukan pasokan gas hampir se-Jateng dan Yogayakarta sejak Agustus menjelang lebaran idul adha. Bahkan khusus di Semarang, Kota Semarang normalnya saja sudah 1,7 juta tabung gas masih ditambah lagi hingga 33 ribuan tabung. Andar engan menjawab saat langkah lebih lanjut terkait kelangkaan ini.
EDI FAISOL