TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan pengembang perumahan menawarkan rumah dengan harga mulai Rp 140 juta hingga Rp 4 miliar dalam pameran Rumah.com Property Show di ICE, BSD City, Tangerang. Salah satu pengembang yang menyediakan rumah bersubsidi seharga Rp 143 juta per unit adalah Mahika Tirta.
Staf pemasaran Mahika Tirta, Ahmad Hardian, menyebutkan rumah bersubsidi seluas 60 meter persegi dengan luas bangunan 30 meter persegi di kawasan Cibungbulang, Leuwiliang, Bogor ini, mendapat respons positif dari masyarakat. "Di Permata Hijau, Cibungbulang, Bogor, kami akan membangun 500 rumah bersubsidi," ujarnya di arena pameran, Tangerang, Rabu, 6 September 2017.
Lokasi rumah bersubsidi ini, kata Ahmad, berdekatan dengan kampus IPB Dramaga dan sejumlah pasar, seperti Pasar Leuwiliang dan Ciampea. Rumah ini beratap baja ringan, dinding hebel, dan plafon gipsum. "Ke Stasiun Bogor hanya membutuhkan waktu 40 menit," ucapnya.
Ahmad menjelaskan, pada tahap pertama akan ada 100 rumah bersubsidi yang dibangun. Dari jumlah tersebut, sudah 80 unit laku terjual sejak bulan kemarin. "Sisanya 400 unit akan dibangun bertahap," katanya. "Setiap rumah ada dua kamar dan satu kamar mandi."
Pameran yang diselenggarakan selama lima hari mulai hari ini hingga Sabtu, 10 September 2017, diikuti 50-an pengembang yang menyasar pembeli properti di kawasan Jabodetabek. "Di pameran yang kami selenggarakan, ada yang kelas subsidi sampai high class," kata Country Manager Rumah.com Wasudewan.
Wasudewan menuturkan pengunjung yang datang akan mendapatkan informasi mengenai properti yang dicari. Selain itu, pengembang perumahan yang mengikuti pameran akan memberikan informasi secara detail perihal properti yang sesuai dengan kriteria pembeli.
Selama ini, kata Wasudewan, ada semacam jurang informasi antara penjual dan pembeli dalam bisnis properti. Para pengembang properti banyak yang tidak bisa memberikan informasi secara utuh kepada konsumen. Alhasil, banyak konsumen yang akhirnya tidak banyak mempunyai alternatif pilihan dalam mencari properti yang terjangkau.
Berdasarkan survei Rumah.com, 51 persen masyarakat belum bisa membeli rumah karena harga awal yang diberikan terlalu tinggi. Padahal satu masalah atas kejadian ini adalah kurangnya informasi dari para penjual kepada konsumen.
"Pembeli merasa berat karena harus bayar DP (uang muka) dan pajak BPHTB yang besar. Padahal masalah ini juga terjadi pada pola informasi yang diberikan," tuturnya.
Dengan penyelenggaraan pameran properti ini, Wasudewan berharap pengunjung bisa membeli rumah dengan harga yang terjangkau. "Kami akan memberikan informasi yang jelas kepada konsumen yang datang,” ujarnya.
IMAM HAMDI