TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan peluang penguatan rupiah menurun setelah kembali terdepresiasi kemarin. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran support Rp 13.361 dan resisten Rp 13.328 hari ini.
Baca: Rupiah Menguat 16 Poin Setelah Dolar Kembali Melemah
Reza mengatakan peluang penguatan rupiah semakin berkurang karena pergerakan dolar Amerika yang kembali menguat. Rendahnya dolar Amerika karena pelemahan sebelumnya diprediksi Reza akan dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk dengan mentransaksikan mata uang tersebut. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pelemahan lanjutan tersebut," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus 2017.
Pergerakan rupiah kemarin belum banyak mengalami perubahan dari hari sebelumnya. Rupiah masih bergerak di zona merah.
Simak: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 13.317
Reza mengatakan pelaku pasar masih enggan mendekati rupiah akibat masih minimnya sentimen yang dianggap positif di dalam negeri. Pelaku pasar pun lebih mencermati kondisi global sehingga laju rupiah masih mendekam di teritori merah.
Sementara itu laju yen Jepang dan euro masih menguat terhadap dolar Amerika meski masih ada imbas peluncuran rudal Korea Utara. Rudal melintasi Hokaido, Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik. Namun di akhir perdagangan, kedua mata uang tersebut kembali melemah terhadap dolar.
Dolar Amerika menguat setelah merespon rilis Indeks Harga Rumah Nasional NSA Amerika yang mengalami kenaikan tahunan 5,8 persen pada Juni. Menurut data dari S&P CoreLogic Case-Shiller, angkanya sedikit lebih tinggi dari posisi Mei. Indeks Kepercayaan Konsumen pun naik menjadi 122,9 pada Agustus. Angkanya naik dari 120,0 pada Juli dan menurut Conference Board kenaikan tersebut mengalahkan ekspektasi pasar.
VINDRY FLORENTIN