TEMPO.CO, Jakarta -Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pekan depan yaitu pada 21-25 Agustus 2017 berpotensi melanjutkan kenaikannya. Pergerakan IHSG diperkirakan akan berada pada kisaran level support 5.754-5.778 dan resisten 5.908-5.912.
Reza mengatakan pergerakan IHSG dari sisi tren yang terbentuk mensinyalkan potensi untuk kembali melanjutkan kenaikannya. "Apalagi jika di pekan depan, sentimen yang ada dapat lebih positif," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Minggu, 20 Agustus 2017.
Sentimen positif pekan depan diperkirakan ditunjang oleh kian meredanya ketegangan tensi geopolitik antara Amerika dan Korea Utara. Reza menuturkan, rilis data-data makro yang dapat direspons positif juga dapat menjadi sentimen.
Sentimen dari dalam negeri lainnya adalah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI). Reza memperkirakan lembaga keuangan tersebut belum akan mengubah arah suku bunga. "Adanya indikasi pelanggaran moneter diharapkan dapat membantu IHSG bertahan di zona hijau," ujarnya.
Namun laju IHSG juga menyimpan peluang pelemahan. Menurut Reza, aksi pelaku pasar yang memanfaatkan aksi ambil untung secara masif dapat menjadi sentimen negatif.
Laju IHSG selama pekan ini atau periode 14-18 Agustus 2017 meningkat 2,21 persen dari sepekan sebelumnya berdasarkan data Bursa Efek Indonesia. Posisinya naik dari 5.766,14 menjadi 5.893,81 poin. Nilai kapitalisasi pasar meningkat 2,21 persen menjadi Rp 6.459,53 triliun. Sepekan lalu, nilainya sebesar Rp 6.319,55 triliun.
Rata-rata volume transaksi IHSG di pekan ini juga meningkat sebanyak 5,34 persen. Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian menurun 2,13 persen menjadi 290,59 ribu kali dari transaksi di pekan sebelumnya sebanyak 296,93 ribu kali.
Rata-rata nilai transaksi harian pun tercatat menurun 6,26 persen. Nilainya menurun dari Rp 6,23 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 5,84 triliun pekan ini.
Investor asing sepanjang pekan ini kembali mencatat penjualan bersih dengan nilai Rp 640 miliar. Sepanjang tahun ini, investor asing masing membukukan beli bersih Rp 3,65 triliun.
Reza mengatakan penguatan IHSG terimbas pergerakan bursa saham global yang menguat. Penguatan bursa saham global dipengaruhi sikap Amerika dan Korea Utara yang saling menahan diri untuk melakukan serangan. Dampaknya membantu IHSG meningkat.
"Selain itu ada imbas positif dari pembacaan nota keuangan menjelang HUT Kemerdekaan RI," kata Reza. Meski terdapat sentimen negatif dari aksi jual asing yang masih terjadi dan melemahnya laju Rupiah, IHSG tetap bertengger di teritori positif.
VINDRY FLORENTIN