INFO BISNIS - Memimpin perusahaan asuransi bukanlah hal yang baru bagi Burton Lai. Awal kariernya dimulai dari Hongkong, yaitu bergabung dengan AIA Hongkong pada tahun 1993 sebagai Agency Development Executive. Kariernya di dunia asuransi semakin bersinar saat mengembangkan perusahaan asuransi tersebut di Cina selama kurang lebih 17 tahun. Berkat strateginya, ia berhasil mengembangkan industri asuransi yang signifikan dan berkelanjutan di Cina. Kemudian pada tahun 2014 Burton Lai dipercaya untuk mengembangkan pasar Afrika oleh salah satu perusahaan asuransi global yang berkantor di London, Inggris.
Ketertarikan Burton dalam hal pengembangan membuat ia terbang dari London ke Jakarta dan memimpin Avrist Assurance. Namun, ada hal signifikan lain tentang Avrist yang membuat ia bergabung di Avrist. “Avrist memiliki fundamental dan integrasi yang unik. Saya melihat, Avrist adalah perusahaan lokal yang mapan dan memiliki standar global. Ini adalah
Baca Juga:
integrasi yang unik. Perusahaan lokal tentu lebih memahami karakter dan kebutuhan masyarakat lokal. Avrist juga memiliki fundamental unik dengan potensi penuh, kepemilikan penuh, berkomitmen, sistem yang berkelanjutan, kompetitif, dan memiliki para praktisi profesional. Ini adalah poin penting yang menunjukkan Avrist telah menetapkan standar global sebagai perusahaan lokal yang mapan,” jelas pria lulusan The Chinese University of Hong Kong.
Burton melanjutkan,“Ini merupakan kesempatan menantang bagi saya untuk terus menumbuhkan kepercayaan bagi Avrist dalam memperluas pasar di Indonesia. Sebagai contoh,
perusahaan global yang mendunia adalah perusahaan yang kuat di pasar dalam negerinya, seperti di Jepang, Korea, Jerman, Taiwan dan Amerika Serikat,” ujar pria yang menjadi orang Asia pertama di industri asuransi jiwa untuk kawasan Afrika mencakup Ghana, Kenya, Uganda, and Zambia.
Baca Juga:
Burton juga optimistis pasar asuransi Indonesia masih sangat cerah. Sehingga, penting bagi Avrist untuk terus memajukan kinerjanya apalagi di usia Avrist yang telah 42 tahun. Salah satu strategi Avrist adalah mengembangkan sumber daya manusia (People Development) sehingga dapat semakin melayani dan memberikan yang terbaik. “Salah satu strategi inisiatif yang dilakukan Avrist adalah people focus yaitu dengan membangun program pengembangan potensi karyawan yang integratif,” jelas Burton.
Hal tersebut dilakukan Avrist karena Burton percaya membeli asuransi adalah membeli komitmen dan kepercayaan. Preferensi konsumen dalam memilih asuransi sangat dipengaruhi
oleh citra perusahaan tersebut serta jaminan akan keamanan dana. “Saya berpikir rasional, tidak ada yang dapat menjamin apa yang akan terjadi di masa mendatang. Namun saya optimistis, pasar asuransi di Indonesia masih sangat cerah,” ujar Burton Lai penuh harap.