TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia melalui lini usaha kargo menargetkan penambahan sebanyak 25 cargo service center (CSC) selama 2017. Penambahan ini adalah upaya agresif korporat dalam memperluas segmen pasar kargo udara nasional.
“Tahun ini, kami tengah berupaya memaksimalkan kapasitas kargo. Sehingga diharapkan rata-rata tingkat keterisian kargo pesawat itu bisa meningkat dari target tahun sebelumnya," kata Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono dalam pernyataan tertulis, Kamis, 10 Agustus 2017.
Baca: Garuda Bidik Pertumbuhan Kargo 23 Persen Tahun Ini
Sigit mengatakan, tahun 2017 merupakan momentum bagi Garuda untuk mengembangkan bisnis kargo setelah tahun lalu lebih fokus melakukan konsolidasi internal. Hingga akhir 2017, Garuda Indonesia nantinya akan melayani pengiriman kargo udara di lebih dari 94 CSC di seluruh Indonesia.
Dengan bertambahnya outlet CSC, Sigit melanjutkan, peluang untuk menggarap pangsa pasar yang lebih besar kian terbuka lebar. Apalagi tren jual beli online dan bisnis e-commerce di Indonesia saat ini tengah meningkat tajam.
Sigit optimistis pendapatan kargo Garuda pada 2017 bakal menembus US$ 270,8 juta, meningkat dari realisasi pendapatan kargo 2016 sebesar US$ 228 juta.
Simak: Garuda Indonesia Tambah Jaringan Distribusi Kargo
“Karena itu, kami berencana menambah hingga 25 outlet CSC pada tahun ini karena kunci utama bisnis kargo adalah bagaimana kita berupaya mendekatkan diri kepada customer,” tuturnya.
Menurut Sigit, penambahan outlet CSC juga sejalan dengan rencana strategis Garuda untuk serius melayani jasa pengiriman kargo udara dari pintu ke pintu, dari sebelumnya hanya melayani antar-bandar udara.
Ia mengatakan CSC Kedawung tidak hanya ditargetkan untuk pengguna jasa di Cirebon, tapi juga daerah sekitarnya, seperti Kuningan, Majalengka, Tegal, Brebes, dan Kuningan. Sehingga pengiriman kargo udara di wilayah Cirebon menjadi lebih efektif dan efisien.
Sigit mengungkapkan langkah perusahaan membuka layanan cargo service center di daerah tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung arus lalu lintas kargo di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Selain itu, upaya memberikan layanan kargo yang aman dan tepat waktu bagi pengguna jasa kargo di Jawa Barat, khususnya Cirebon.
“Melalui layanan CSC Kedawung, pengiriman kargo lebih mudah dengan adanya akses jalan tol menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan Road Feeder Service CSC agar kiriman tepat waktu,” ujarnya.
Sigit menambahkan, ke depan, ia menargetkan layanan melalui CSC dapat terus diperluas, khususnya melalui jaringan distribusi pengiriman kargo di berbagai pelosok daerah. Menurut dia, dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan aktivitas kargo, CSC akan terus dikembangkan di area-area yang lebih kecil, seperti kabupaten atau desa.
Melalui fasilitas layanan CSC, pengguna jasa dapat mengirimkan barang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan waktu pengiriman (same day, one day, regular), jenis barang kiriman (general cargo atau special cargo), dan tipe pengiriman (city to port, city to door, atau door to door).
Hingga saat ini, terdapat 79 CSC yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk CSC Kedawung. Di antara jumlah tersebut, 52 CSC berlokasi di bandara dan 26 CSC di pusat kota. Rencananya, 25 CSC baru Garuda Indonesia akan dibuka di berbagai kota di Indonesia, termasuk CSC Bandung II (Batununggal), CSC Cirebon II (Weru), dan CSC Tasikmalaya.
MAYA AYU PUSPITASARI