TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai respons pemerintah terhadap perkembangan transportasi berbasis aplikasi sangat lambat. Hal ini terkait dengan revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017 tentang Transportasi Berbasis Aplikasi pada 1 April 2017.
Menurut Enny, peraturan yang dibuat pemerintah masih bersifat parsial. Alhasil, terjadi berbagai konflik seperti unjuk rasa antara pengemudi transportasi umum dan berbasis aplikasi.
"Ketika ada konflik antar-usaha, baru regulasi merespons. Seharusnya, sebelum terjadi sudah diantisipasi, responsnya pemerintah selalu terlambat. Karena itu, kita butuh grand design," katanya dalam diskusi publik Quo Vadis Transportasi Umum Berbasis Aplikasi di Jakarta Pusat, Kamis, 3 Agustus 2017.
Beberapa poin Peraturan Menteri Perhubungan yang dinilai kurang mendukung perkembangan ekonomi oleh Indef adalah masalah tarif atas-bawah serta penetapan kuota armada untuk setiap daerah.
Grand design yang diusulkan bertujuan memberikan panduan mengenai ekonomi digital yang sedang berkembang di Indonesia. Menurut data dari Nielsen, penetrasi Internet di Indonesia mengalami akselerasi dari 26 persen pada 2012 menjadi 44 persen di 2017.
Indef juga menilai transportasi berbasis aplikasi memiliki dampak yang signifikan dan meluas ke sektor bisnis lain. Menurut Enny, transportasi berbasis aplikasi dapat meningkatkan efisiensi yang berujung peningkatan produktivitas nasional.
"Yang respons soal regulasi hanya Menteri Perhubungan. Sepertinya, persoalan hanya transportasi, padahal ini urusan banyak sektor. Go-Jek saja sekarang ada Go-Food, Go-Massage dan sebagainya," ujarnya.
Selain keterlambatan respons pemerintah, Indef menilai penetapan kuota armada yang diterapkan pemerintah mengurangi kreativitas masyarakat sehingga menghasilkan distorsi mekanisme pasar.
"Tidak ada negara mana pun yang bisa lawan mekanisme pasar. Namun, jika ada regulasi yang mengatur bersaing secara sehat, itu akan mereduksi persoalan-persoalan negatif," ucapnya.
PUTRI THALIAH | UWD