TEMPO.CO, Jakarta - Internet banking Mandiri, salah satu layanan perbankan digital, kini tengah dikembangkan guna ikut dalam persaingan perbankan digital antarbank. Meski sempat mengalami kendala teknis, layanan Internet banking Mandiri kini sudah beroperasi normal.
"Sudah dikembalikan seperti sediakala. Termasuk dana-dananya juga sudah dikembalikan. Mandiri Online juga sudah aktif lagi," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, seperti dikutip Antara, Rabu, 26 Juli 20017.
Simak: Semester I 2017, Laba Bersih Mandiri Inhealth Rp 94 Miliar
Mandiri Online merupakan layanan perbankan dalam jaringan (daring/online) dari Mandiri yang menggabungkan mobile banking dengan Internet banking. Senior Executive Vice President Perbankan Digital dan Finansial Inklusif Bank Mandiri Rahmat B. Triaji mengatakan persaingan layanan perbankan digital, terutama antarbank besar, semakin sengit.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan agar industri perbankan mengantisipasi dua tantangan pengembangan perbankan digital, yakni tingkat keamanan dan kedaulatan data nasabah.
"Perlu ada kesiapan dari pelaku industri. Aspek keamanan sangat terkait dengan kapasitas, sementara kedaulatan akan menyangkut infrastruktur dalam perbankan digital," kata Dewi Astuti, Direktur Grup Pengawas Spesialis Departemen Pengawas Bank 3 OJK.
Dalam transformasi industri keuangan ke ranah digital dari layanan konvensional, kata Dewi, industri perbankan harus mampu menjawab tantangan keamanan dan kedaulatan data, seperti jaminan keamanan layanan perbankan digital. Sebab, seiring pesatnya digitalisasi perbankan di ranah global, termasuk Indonesia, serangan peretas terhadap industri jasa keuangan juga semakin tinggi.
ANTARA