TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan pihaknya memprediksi inflasi Juli 2017 secara keseluruhan bisa lebih rendah yaitu sebesar 0,18 persen (month to month) atau secara tahunan 3,84 persen (year on year).
"Jadi kami sambut baik bahwa inflasi terus terjaga dan kalau kami perhatikan yang jadi sumber deflasi itu sejalan yaitu angkutan udara dan angkutan antar kota," ujarnya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
Simak: Inflasi Juni Terjaga, Sri Mulyani Harap Semester II Lebih Baik
Seperti diketahui, inflasi pada Juni 2017 mencapai 0,69 persen (month to month) atau 4,37 persen (year on year). Agus menuturkan Bank Indonesia pun terus melakukan survei untuk memantau tingkat inflasi, di mana pada pekan pertama Juli terpantau sebesar 0,32 persen (month to month) dan pada pekan kedua sebesar 0,24 persen (month to month).
"Kalau dibandingkan dengan rata-rata inflasi di Juli selama enam tahun terakhir rata-rata inflasi itu 0,92 persen, dan kalau sekarang bisa 0,18 persen adalah kondisi yang cukup baik," ucapnya.
Agus menyampaikan seiring dengan upaya menjaga inflasi tepat sasaran, BI bersama pemerintah akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada Kamis, 27 Juli mendatang, yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Kami harap kinerja dua tahun terakhir dan 2017 akan membuat Indonesia sudah mulai masuk ke era inflasi rendah dan stabil," katanya.
Terlebih, menurut dia Bank Indonesia dan pemerintah telah melakukan koordinasi pengendalian inflasi secara rutin, tak hanya saat bulan ramadan, namun sepanjang tahun agar inflasi terjaga di kisaran 4 plus minus 1 persen.
Gubernur Bank Indonesia ini pun optimistis inflasi dapat mencapai target hingga akhir tahun nanti. "Kalau Juli 3,84 persen itu akan mengarah di bawah 4, dan ini kan sudah tujuh bulan, kami tetap berharap ke depan akan baik."
GHOIDA RAHMAH