TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali mencatatkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Pada semester I/2017, BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp 177,4 triliun atau naik 18,81 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 149,31 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca: BTN Luncurkan 2.126 Rumah Murah, Cicilan Rp 750 Ribu per Bulan
Adapun, pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBTN tersebut mencapai dua kali kenaikan penyaluran kredit rata-rata industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan kredit perbankan nasional hanya naik sebesar 8,77 persen yoy per Mei 2017.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan saat ini ekonomi Indonesia mulai menunjukkan geliat positif didukung kebijakan pemerintah dan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan investor baik lokal maupun global atas perekonomian di Tanah Air, khususnya sektor keuangan.
Di sektor properti pun, penjualan rumah hunian hingga perkantoran masih terus mencatatkan pertumbuhan, terutama dengan hadirnya Program Sejuta Rumah. Maryono berkomitmen Bank BTN akan terus memaksimalkan peran utama sebagai integrator Program Satu Juta Rumah pada setiap momentum yang ada.
“Kami akan terus berinovasi memberikan kredit dengan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada para nasabah, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dan KPR Non-subsidi dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Secara keseluruhan kami meyakini pertumbuhan penyaluran kredit yang berada di atas rata-rata industri tersebut akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini dan bertumbuh sesuai target Bank BTN,” kata Maryono dalam konferensi pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal II/2017 di Menara BTN, Jakarta, Senin24 Juli 2017.
Maryono memaparkan pada paruh pertama tahun ini, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN masih ditopang peningkatan kredit perumahan. Jenis kredit yang menempati 90,04 persen dari total pinjaman perseroan tersebut naik 17,68 persen yoy dari Rp 135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 159,73 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Kenaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi pun, menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. Per Juni 2017, KPR Subsidi Bank BTN naik 28,34 persen yoy dari Rp 49,86 triliun menjadi Rp 63,99 triliun. Kenaikan juga terpantau pada KPR non-subsidi yang tumbuh 11,09 persen yoy dari Rp 57,15 triliun pada kuartal II/2016 menjadi Rp 63,49 triliun di periode yang sama tahun ini.
Secara total, KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Bank BTN tumbuh di level 19,13 persen yoy per akhir Juni 2017. Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan KPR dan KPA perbankan nasional yang naik 7,69 persen yoy per Mei 2017 (data OJK).
Dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017 dan pangsa pasar KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sebesar 95,77 persen per Juni 2017.
Bank BTN juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit konstruksi sebesar 18,2 persen yoy dari Rp 19,95 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 23,58 triliun di bulan yang sama tahun ini. Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan juga tumbuh 30,15 persen yoy dari Rp 13,57 triliun pada pertengahan tahun lalu menjadi Rp 17,66 triliun di periode yang sama tahun ini.
Di sisi lain, pada kuartal II/2017, Bank BTN pun telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 159,12 triliun atau naik 18,26 persen yoy dari posisi Rp 134,55 triliun. Catatan pertumbuhan DPK BBTN tersebut juga berada di atas rata-rata industri perbankan yang hanya naik sebesar 11,2 persen yoy pada Mei 2017 (data OJK).
Baca: Bank BTN Obral Bunga KPR 6,21 Persen
Adapun, pertumbuhan simpanan di Bank BTN ditopang kenaikan giro, tabungan, dan deposito yang dihimpun Bank BTN. Per Juni 2017, giro Bank BTN tercatat naik 25,97 persen yoy menjadi Rp 41,73 triliun, tabungan naik 14,69 persen yoy menjadi Rp 33,04 triliun, dan deposito naik 16,16 persen yoy menjadi Rp 84,36 triliun.
BISNIS.COM