TEMPO.CO, Jakarta - Sebotol anggur Australia berumur 66 tahun telah terjual seharga lebih dari 41.000 dolar AS atau sekitar Rp 545 juta di Melbourne.
Direktur pelaksana MW Wines, Nick Stamford, mengatakan 41 ribu dolar AS adalah harga mengejutkan yang tercatat dalam sejarah. Dia mengatakan anggur tersebut telah dicicipi oleh Schubert pada tahun 1993.
"(Produksi) tahun 1951 sekarang sangat terkenal karena banyak dari mereka tidak dalam kondisi bagus untuk diminum. Beberapa ada yang fantastis, tapi sangat bervariasi. Ada pepatah lama tidak ada anggur tua yang bagus, hanya ada botol-botol tua yang bagus," Stamford mengatakan kepada media Australia, Jumat 21 Juli 2017.
Simak: Pembayaran Tanah 'Disneyland' Boyolali Mundur dari Jadwal
Sebotol Penfolds Grange Hermitage tahun 1951 dilelang oleh MW Wines pada Rabu 19 Juli 2017 malam. Seorang kolektor yang tidak disebutkan namanya berhasil membawa pulang bagian dari sejarah tersebut seharga 41.110 dolar AS.
Anggur tersebut adalah karya Penfolds pertama, dibuat oleh Max Schubert, Kepala perusahaan pembuat anggur prestisius di zamannya. Anggur itu juga tidak pernah tersedia untuk umum.
Sekitar 1.800 botol anggur telah diproduksi, 20 botol di antaranya masih ada sampai sekarang. Ini adalah penjualan pertama anggur yang dibuat pada tahun 1951 sejak botol lainnya terjual seharga 39.870 dolar AS pada tahun 2004.
Stamford mengatakan anggur-anggur buatan 1951, beberapa botol di antaranya masih memiliki rasa manis dan rasa buah. "Sebagian besar anggur memiliki warna cokelat kusam dan struktur cita rasa dengan sedikit daging dan tannin yang memudar," katanya. "Saya akan membayangkan yang satu ini akan menjadi bagian dari sejarah daripada mabuk. Ini investasi."
Penfolds adalah pembuat minuman anggur terkenal di Australia dengan tahun panen anggur secara teratur. Meksi minuman ini dijual dengan harga ribuan dolar, ada beberapa ahli yang membantah anggur Penfolds bukan lah yang terbaik di Australia.
"Meskipun ini adalah sebuah gaya ikonik anggur, ini adalah gaya yang dimiliki banyak orang, termasuk saya sendiri, tidak terlalu menikmati," kata Ian McKenzie, direktur The Wine Society. "Ada dan memiliki anggur yang lebih baik daripada Grange tapi (Grange) memiliki cap dengan konsumen dan kolektor dan itulah mengapa harganya bertahan tinggi."
ANTARA