Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dekranas Genjot Potensi Potensi Tenun Gedok Tuban

Editor

Setiawan

image-gnews
Hasil produk tenun berupa pakaian, sarung, kain, sepatu, dan tas bermotif batik hasil tangan para perajin di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. TEMPO/Hari Tri Wasono
Hasil produk tenun berupa pakaian, sarung, kain, sepatu, dan tas bermotif batik hasil tangan para perajin di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. TEMPO/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) akan mengembangkan potensi tenun Gedok, yaitu kain tradisional asal Tuban, Jawa Timur. Potensi ini akan digenjot mengingat keberadaannya hampir punah karena kurangnya peminat dari masyarakat lokal.

Baca: Warga Kapuas Didorong Produktif Hasilkan Kain Tenun Iban

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga mengatakan sebetulnya pengembangan potensi tenun Gedok sudah mulai dirintis bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM sejak tiga bulan lalu. Pengembanang kain asal Tuban ini dimulai dengan mengadakan pelatihan vocational proses produksi tenun Gedok.

“Sekarang ini diteruskan dengan pelatihan lanjutan agar para perajin tenun Gedok itu bisa naik kelas profesionalisme dan hasil produksiinya,” ujar Bintang dalam siaran pers-nya, Kamis, 20 Juli 2017.

Menurut Bintang, hasilnya sudah mulai terlihat dengan produksi tenun Gedok yang kini lebih halus dan berkualitas yang berdampak pada nilai jualnya yang semakin tinggi. Adapun harga selembar tenun Gedok yang dulu di pameran sekitar Rp 200 ribu, pembeliannya sudah mencapai Rp 600 ribu per lembar.

Bintang berharap untuk selanjutnya, pengembangan potensi tenun Gedok ini bisa dilakukan bersama-sama, baik Dekranas, Dekranasda Provinsi dan Kabupaten, maupun Pemda Provinsi dan Daerah. “Kalau kita garap secara gotong royong, saya optimis tenun Gedok akan kembali terangkat, dan makin memperkaya warisan budaya leluhur."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun keistimewaan Gedok adalah proses pembuatannya yang sangat panjang. Para perajin mengakui, proses pembuatan kain tradisional ini cukup memakan waktu yang lama dan lebih sulit dari proses pembuatan batik pada umumnya.

Baca: Mengapa Kain Tenun Alami Mahal?

Tekstur kain tenun Gedog memang agak kaku dan sedikit keras dibandingkan dengan tenun kebanyakan dari daerah lainnya. Kain ini dulu dipakai untuk menggendong kayu dari ladang dan untuk taplak meja. Namun kini pengrajin juga mulai mendiversifikasinya menjadi tas dan pakaian. Untuk membuat sehelai kain tenun Gedog membutuhkan waktu berbulan-bulan.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

1 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Suasana Rumah Rajut di Pulau Ngenang Kota Batam, Kamis, 14 Desember 2023. (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)
Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.


Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah

10 November 2023

Model membawakan koleksi desainer Didi Budiardjo menampilkan Tenun Tidore dalam pagelaran mode Jalinan Lungsi Pakan saat pembukaan Jakarta Fashion and Food Festival 2019, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019. TEMPO/Nurdiansah
Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI menyampaikan pengalaman mereka dalam membangkitkan eksistensi tenun khas Kesultanan Tidore yang sudah punah.


Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

14 September 2023

Kain tenun produksi UMKM di Desa Wedani, Gresik yang sudah diekspor hingga Ethiopia dipamerkan di Balai Desa Wedani pada Rabu, 13 September 2023. TEMPO/Ami
Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Gresik menjadi sentra produksi kain tenun di Jawa Timur.


Keunikan Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat yang Membuatnya Berharga Mahal

30 Juni 2023

Proses pembuatan songket Pandai Sikek mengunakan alat semi otomatis yang diberi nama panta. TEMPO/Fachri Hamzah
Keunikan Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat yang Membuatnya Berharga Mahal

Songket Pandai Sikek memiliki harga terbilang cukup tinggi dibandingkan jenis lainnya.


Terkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal

30 Juni 2023

Pembeli melakukan transaksi pembayaran secara digital di toko kain tenun, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 22 Mei 2021. Produk songke dipajang juga di etalase virtual. Lokapasar menjadi jalan mengenalkan hasil tenunan para mama kepada para pembeli di tempat yang lebih jauh dan lebih luas hingga ke mancanegara. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Terkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal

Pelaku usaha UMKM di luar Jawa masih terkendala urusan sinyal jaringan internet untuk memasarkan produknya di lokapasar


Tak Berhenti di Selembar Kain Tenun

30 Juni 2023

Pekerja lansia menyelesaikan pembuatan sarung tenun di Pabrik Sarung Botol Terbang, Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Juni 2023. Meski masih menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), namun produknya mampu diekspor hingga ke Turki dan Arab.  TEMPO/Arimbihp
Tak Berhenti di Selembar Kain Tenun

Sejumlah pelaku usaha kain tenun mengembangkan produk turunan untuk menambah penghasilan


Mengembangkan Bisnis Tenun Mempawah Sampai ke Negeri Jiran

30 Juni 2023

Pengrajin tenun Mempawah sedang mengerjakan pembuatan kain songket khas Kalimantan Barat.Dokumentasi: Pribadi.
Mengembangkan Bisnis Tenun Mempawah Sampai ke Negeri Jiran

Pelaku usaha tenun Mempawah leluasa membuat motif khas yang tidak monoton


Didiet Maulana Ungkap Asal Kain Tenun Busana Mutia Ayu dan Gewa di Konser Glenn Fredly

25 Juni 2023

Mutia Ayu dan Gewa tampil dalam konser Glenn Fredly: 25 Years of Music. Instagram/didietmaulana
Didiet Maulana Ungkap Asal Kain Tenun Busana Mutia Ayu dan Gewa di Konser Glenn Fredly

Mutia Ayu dan Gewa terlihat serasi dalam balutan dress yang terbuat dari kain tenu Taninmbar


Menelusuri Cerita dan Motif Songket Canduang Minangkabau yang Bersejarah di Taman Budaya Sumbar

9 Juni 2023

Kain songket hasil revitalisasi Nanda Wirawan yang dipamerkan. TEMPO/Fachri Hamzah
Menelusuri Cerita dan Motif Songket Canduang Minangkabau yang Bersejarah di Taman Budaya Sumbar

Dalam pameran itu ditampilkan juga kain songket Canduang yang sudah berumur 150 tahun.