TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan porsi kredit usaha rakyat di sektor produksi telah mencapai 31 persen. Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR di sektor produksi minimal 40 persen dari total KUR yang dialokasikan.
Baca: Pemerintah Patok Target Salurkan KUR Rp 110 triliun
"Akhir tahun kita percaya kita bisa sampai 40 persen KUR itu disalurkan untuk produksi, bukan hanya untuk perdagangan," kata Darmin dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ingin porsi kredit usaha rakyat KUR sektor produksi meningkat. Selama ini, KUR memang lebih banyak tersalurkan di sektor perdagangan. Porsi KUR di sektor produksi hanya sekitar 22-23 persen.
Tahun ini, plafon penyaluran KUR naik menjadi Rp 110 triliun dari 2016 lalu yang sebesar Rp 100 triliun. Menurut skemanya, porsi KUR mikro mencapai 81 persen, KUR ritel 18 persen, dan KUR penempatan TKI 1 persen. Adapun subsidi bunga KUR mikro diubah menjadi 9,55 persen.
Baca: Kedit Macet KUR 5 Persen,Tidak Masalah
Menurut data kementerian, hingga akhir 2016, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 94,4 triliun atau 94,4 persen dari target penyaluran sebesar Rp 100 triliun. KUR tersebut tersalurkan pada 4.362.599 debitur. Kredit macet atau non performing KUR hanya mencapai 0,37 persen.
ANGELINA ANJAR SAWITRI