TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan awal pekan ini di Bursa Efek Indonesia. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.810 dan resisten di 5.870.
Baca: IHSG Hari Ini Dibuka Naik 16,89 Poin
David mengatakan penguatan IHSG akan ditopang dengan kenaikan harga sejumlah komoditas dan pelemahan dolar yang akan menguntungkan rupiah. "Pasar juga mulai merespons kinerja emiten pada kuartal II 2017 menjelang rilis laba sejumlah emiten," ujarnya, seperti dilansir keterangan tertulis, Senin, 17 Juli 2017.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG berhasil tutup tipis di teritori positif setelah hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif. Sempat koreksi 25 poin, IHSG akhirnya tutup di 5.831,795 atau menguat 1,751 poin.
Perdagangan akhir pekan lalu didominasi aksi jual pemodal asing. Penjualan bersih asing mencapai Rp 975,52 miliar di tengah nilai transaksi di pasar reguler yang hanya Rp 3,4 triliun.
Menurut David, penguatan tipis IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli selektif atas saham perbankan dan tambang batu bara. Sentimen positif pasar turut ditopang pergerakan pasar saham kawasan Asia yang meningkat karena mengantisipasi rilis laba kuartal II 2017 emiten.
Baca: Banjir Sentimen dari Dalam Negeri, IHSG Ditutup ...
Selama sepekan lalu, IHSG berhasil rebound tipis 0,29 persen setelah pada pekan sebelumnya terkoreksi tipis 0,26 persen akibat aksi ambil untung. Perdagangan saham sepekan kemarin cenderung konsolidasi dengan volume dan nilai transaksi rata-rata harian turun dibanding pekan sebelumnya dan asing melanjutkan aksi jual di pasar saham. Pemodal asing mencatatkan penjualan bersih sepekan Rp 2,96 triliun.
VINDRY FLORENTIN