TEMPO.CO, Makassar - General Manajer Makassar Air Traffic Center Service (MATCS) AirNav Indonesia Novy Pantaryanto mengatakan, pihaknya akan mengalihkan tiga rute penerbangan saat uji coba peluncuran rudal di perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pasalnya hal itu dapat membahayakan penerbangan sehingga dibuatkan jalur alternatif.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. Dan kami harus mendukung programnya, karena ini bentuk pertahanan Indonesia," tutur Novy Pantaryanto, Selasa 11 Juli 2017.
Simak: Angkasa Pura II dan Maskapai Tambah 17 Rute Penerbangan
Ia menjelaskan jika tiga rute penerbangan yang dialihkan, diantaranya dua jalur domestik yakni Makassar-Selayar dan Selayar-Kendari lalu rute Internasional, penerbangan Singapura-Dili. "Kita juga sudah pubikasikan melalui jaringan, jarak yang dialihkan itu sekitar 30 kilometer," tutur Novy.
Novy menyebutkan bahwa sebelumnya rute penerbangan itu melalui Makassar VOR/DME lalu dialihkan ke DIL VOR/DME. Kemudian untuk jalur pendaratan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dari arah Timur menuju ke runway 03. "Jadi kita arahkan melewati 'MKS' VOR/DME demi keselamatan penerbangan," ujarnya.
Komandan Detasemen (Danden) Hanud 472 Pasukan Khas (Paskhas), Mayor Ferial mengatakan TNI AU akan menggelar uji coba empat unit Oerlikon Skyshield atau senjata tanpa awak di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Bontobahari, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.
Menurut dia, Oerlikon Skyshield jenis kanon yang akan ditembakkan itu mampu melibas jet tempur dan helikopter. Dan bisa mendeteksi melalui radar dan mampu dihubungkan antar unit pada sistem jaringan pertahanan TNI AU. "Senjata ini tercanggih di dunia," ucap Ferial.
Ia mengungkapkan bahwa dalam uji coba nanti bakal memperagakan serangan musuh menembak drone berbentuk pesawat sebagai sasarannya. Empat unit oerlikon adalah senjata pertahanan udara yang bisa menangkis serangan bawah dan udara.
Ferial mengatakan kepada masyarakat agar tidak kaget jika mendengar dentuman besar. Pasalnya petugas akan melakukan penembakan ke arah laut dengan radius sejauh 30 kilometer. Dia juga menambahkan pihaknya akan uji coba penembakan 200 butir peluru dari meriam penangkis serangan udara oerlikon merupakan senjata buatan Swiss dan diproduksi tahun 2014.
DIDIT HARIYADI