TEMPO.CO, Jakarta -Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia rawan koreksi hari ini. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.810 dan resisten di 5.870.
Baca: Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Rawan Koreksi
David mengatakan IHSG akan bergerak fluktuatif dalam rentang konsolidasi dan rawan koreksi di tengah minimnya insentif positif. "Langkah pemodal juga cenderung menahan diri menanti rilis laba kuartal II 2017 sejumlah emiten sektoral," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, Jumat, 7 Juli 2017.
Menurut David, perdagangan saham di akhir pekan ini akan dibayangi kondisi pasar saham global yang ditutup di teritori negatif tadi malam. Sentimen lainnya adalah kekhawatiran ketegangan geopolitik di Korea Peninsula yang kuat.
IHSG kemarin berhasil rebound terbatas setelah dilanda aksi ambil untung dalam dua hari perdagangan terakhir. IHSG tutup di 5.849,575 atau menguat 24,521 poin. Menurut David, pasar saat ini bergerak dalam tren konsolidasi di tengah tren bullish jangka menengah.
Perdagangan kemarin berlangsung dengan volume dan nilai transaksi yang tipis. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp 4,45 triliun dan pemodal asing kembali mencatatkan penjualan bersih Rp 517,33 miliar.
David menambahkan penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli atas saham unggulan di sektor infrastruktur, konsumsi, dan tambang batubara. Aksi beli di sejumlah saham berbasiskan sektor energi terutama saham sektor batubara dan perkebunan ditopang kenaikan harga minyak mentah.
Baca: IHSG di Sesi Pembukaan Melemah Tertekan Aksi Ambil Untung
Rebound harga minyak mentah di pasar Asia kemarin sekitar 1,2 persen di USD 45,70 per barel setelah malam sebelumnya di Amerika terkoreksi 4 persen. Sedangkan saham perbankan masih terkoreksi dipicu aksi ambil untung lanjutan.
VINDRY FLORENTIN