TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Federasi Serikat Pekerja Media Independen (FSPMI) Sasmito Madrim mengimbau karyawan perusahaan media untuk membuat serikat pekerja. Imbauan ini sehubungan dengan adanya pemecatan karyawan MNC Group, perusahaan yang menaungi penerbitan media massa, seperti surat kabar Sindo, Tabloid Genie, dan Tabloid Mom and Kiddie.
Baca: MNC Group Didorong Selesaikan PHK Secara Kekeluargaan
Menurut Sasmito, dengan adanya perubahan lanskap industri media saat ini, yang ditandai pesatnya media digital, membuat kemungkinan adanya pemberhentian hari kerja, baik di media nasional maupun lokal menjadi cukup besar.
"Jadi ini adalah upaya menghindari permasalahan itu," kata Sasmito setelah menyambangi kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2017.
Sasmito menambahkan, karyawan yang berserikat memiliki daya tawar lebih tinggi saat ada perselisihan dengan manajemen. Dia mencontohkan pemecatan yang terjadi pada kasus MNC Group, apabila ada serikat pekerja, advokasi akan lebih mudah.
"Kemarin, karyawan Sindo belum ada serikat pekerja. Jadi kalau ada masalah, harus cari-cari serikat lain," kata Sasmito. FSPMI telah ada serikat pekerja lintas media. "Media yang berbadan hukum deklarasi di Jawa Tengah dan Manado. Pola ini bisa ditiru di daerah lain," katanya.
Baca: Aktivis Jurnalis Kecam Pemecatan Karyawan Koran
Sasmito menegaskan pembentukan serikat pekerja adalah hak karyawan dan perlu dicanangkan. "Pihak yang menghalangi dan membubarkan bisa diancam pidana serta denda sekitar Rp 200 juta sesuai perundangan."
Saat ini, terjadi pemecatan sejumlah karyawan di beberapa anak perusahaan MNC Group.
Belum ada penjelasan resmi dan terbuka dari manajemen MNC Group. Gilbert, bekas Asisten Redaktur Tabloid Genie, memperlihatkan surat pemecatan itu di kantor Kementerian Ketenagakerjaan.
Pemecatan melalui surat itu, kata Gilbert, juga terjadi di beberapa media lain, seperti Tabloid Mom and Kiddie. “Di biro-biro Koran Sindo (MNC Group) juga begini. Tanda tangannya sama. Ini perlakuannya buat kami sangat tidak manusiawi,” ujarnya.
CAESAR AKBAR|SETIAWAN ADIWIJAYA