TEMPO.CO, Jakarta - Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) berencana mempercepat proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, Provinsi Jawa Tengah. Proses lelang proyek ini bisa dimulai pada Desember 2017.
Direktur Air dan Sanitasi KPPIP, Henry B.L. Toruan mengatakan status terakhir draft Outline Business Case (OBC) atau Kajian Awal Prastudi Kelayakan Bisnis proyek dengan nilai investasi Rp1,1 triliun itu kini sudah ada di mejanya.
Selanjutnya, OBC yang disusun PDAM Semarang sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dibantu Badan Pendukung Pengembangan SPAM itu akan dikaji untuk ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan standar yang selama ini digunakan. "Agar visible, bankable, dan sesuai aturan yang ada,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Juni 2017.
Henry menuturkan sembari mereview OBC, KPPIP bersama Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur (PDPPI) dari Kementerian Keuangan akan membahas persiapan pemberian dukungan penyiapan project development fund (PDF) SPAM Semarang Barat yang menggunakan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Henry berharap Kementerian Keuangan segera memroses dukungan PDF tersebut, termasuk memberikan kepastian penunjukan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Jika Kementerian Keuangan telah resmi menunjuk PT SMI dan PDF sudah ditetapkan, proyek dapat memasuki tahapan pembuatan Final Bussiness Case (FBC) agar semua berjalan sesuai target."Diharapkan setelah Lebaran, proses pembuatan FBC dapat dimulai," katanya.
Henry berujar upaya percepatan yang dilakukan KPPIP sejalan dengan target Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, agar SPAM Semarang Barat sudah memiliki investor pada akhir Desember 2017. "Kita harus optimistis target itu tercapai."
Seperti proyek-proyek infrastruktur prioritas lainnya, kata Henry, KPPIP akan melakukan debottlenecking (mengurai sumbatan) dan memantau perkembangan secara intensif. "Kami juga mengevaluasi dan mereview mengantisipasi permasalahan yang akan dihadapi, kemudian mendesain solusi alternatif bila di kemudian hari muncul masalah," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Etty Laksmiwati mengatakan, setidaknya ada 4 agenda utama yang akan dia lakukan: (1) pembentukan tim KPBU, (2) penetapan lokasi dan pengadaan lahan, (3) penyusunan AMDAL, dan (4) penyusunan OBC. “Kalau draft OBC sudah kita kirim ke KPPIP menunggu direview, tinggal kita proses pembebasan lahan, karena seluruh lahan yang luasnya 7,4 hektar akan didanai oleh APBD Kota Semarang," katanya.
SPAM Semarang Barat akan mempunyai dua manfaat bagi Kota Semarang. Pertama, untuk memasok kebutuhan air minum warga Semarang Barat. Kedua, mengurangi resiko kerusakan lingkungan, terutama penurunan permukaan tanah yang disebabkan eksploitasi sumur dalam. Penurunan permukaan muka tanah di Kota Semarang saat ini mencapai kisaran antara 8–10 cm per tahun.
Rencananya, pasokan air baku SPAM Semarang Barat berasal dari waduk Jatibarang yang sudah tersedia sejak 2014 silam.
GHOIDA RAHMAH