TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI mengimbau agar para calon pengguna kereta membeli tiket di kanal-kanal resmi. Pasalnya, selama masa mudik Lebaran ini, operator kereta api itu telah mendapati dua tersangka yang memancing di air keruh dengan menjual tiket palsu.
"Kami dari unit keamanan sudah menangkap penipu tiket," ujar Senior Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Suprapto di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Juni 2017.
Modus yang dilakukan, kata Suprapto, adalah dengan mendekati calon korban yang terlihat gagal mendapat tiket pulang kampung lantaran telah ludes terjual. "Ketika lihat korban enggak dapat tiket, dia dekati dan ajak komunikasi di luar stasiun. Dia menjanjikan untuk bisa mendapat tiket dan meminta fotokopi identitas," ucapnya.
Setelah itu, Suprapto melanjutkan, korban dan pelaku melakukan perjanjian. Pelaku menyiapkan tiket palsu yang desainnya mirip dengan bukti tiket online di rumahnya.
Korban yang dipenuhi harapan untuk bisa pulang kampung akhirnya diajak bertemu lagi untuk bertransaksi dengan pelaku yang telah membawa bukti booking. "Ketahuannya ketika yang bersangkutan akan berangkat. Dia tidak bisa check-in karena kode booking-nya palsu, akhirnya dia melapor," katanya.
Suprapto meminta calon pembeli lebih waspada. Dia berujar status pembelian dapat diperiksa menggunakan aplikasi KAI-Access yang dapat diunggah di telepon seluler. "Kalau asli, akan muncul nama penumpang dan detailnya. Kalau tidak muncul, berarti palsu. Harap laporkan," tuturnya.
CAESAR AKBAR | R.R. ARIYANI