TEMPO.CO, Semarang - Operasional Bandar Udara Ahmad Yani Semarang yang sedang pembangunan ini dipastikan kembali molor. Molornya operasional Bandara di ibu kota provinsi Jawa Tengah itu sudah ke sekian kali dari target awal seharusnya selesai dibangun tahun 2016.
“Dulu harusnya 2017 sudah beroperasi, tapi jadwalnya mundur lagi,” kata Wakil ketua DPR RI, Agus Hermanto, saat mengunjungi Bandara Ahmad Yani, Semarang, Selasa 20 Juni 2017.
Agus merasa terkejut mendengar penjelasan proses pembangunan yang secara total baru kelar tahun 2019. Menurut dia pada peninjauan tahun 2016 lalu ia sudah mengingatkan agar pembangunan Bandara dilakukan secara serius.
Baca: Bandara Ahmad Yani Baru Dirancang Eco Airport
“Dulu saya wanti-wanti kita semua bekerja keras, kalau bisa jangan mundur lagi,” kata Agus menambahkan.
Ia menilai mundurnya proses pembangunan Bandara itu aneh, apalagi PT Angkasa Pura I punya kemampuan finasial yang memudahkan proses pembangunan secara cepat. Menurut Agus, pembangunan Bandara Ahmad Yani ini yang ia harapkan cepat kelar itu bukan hanya bersifat ekonomi semata, tapi juga politis karena perjuangan perencanaan membangun Bandara dulu cukup keras.
Simak: Terminal Bandara Ahmad Yani Semarang Diperluas
Ia mencontohkan, proses pembangunan yang direncanakan sejak ia pertama kali menjadi anggota DPR RI tahun 2009 lalu diperjuangkan hingga melibatkan istana. Hal itu terkait sebagian lahan yang dimilki oleh TNI Angkatan Darat.
“Saya ikut memediasi bagimana pembagian dan pengelolannya,” katanya.
Catatan Tempo, proses pembangunan perluasan Bandar Udara Ahmad Yani Semarang sempat molor karena didesain ulang. Proses pembangunan yang sudah dimulai 17 Juni 2014 lalu itu sebelumnya ditarget kelar tahun 2016.
Menejer proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, Tony Alam menyatakan terus mengebut proses pembangunan Bandara itu. Ia menjelaskan satu paket dari empat paket pembangunan sudah kelar.
“Paket dua sudah kelar tahun 2016 diserahkan bulan Juli,” kata Tony.
Saat ini pembangunan masih poroses paket satu yang ditergetkan selesai tahun 2017. “Sedangkan paket tiga sudah teken kontrak di akhir Mei kemarin,” kata Tony menambahkan.
Pada paket tiga ini durasi pembangunan selama 18 bulan atau selesai November 2018, sedangkan paket empat meliputi pembangunan bangunan penunjang Bandara masih proses tender.
“Terkontrak estimasi Juli 2018, waktu pembangunan 18 bulan estimasi kelar Januari 2019,” katanya.
EDI FAISOL