TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital David Sutyanto memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini berpeluang melanjutkan tren bullish. IHSG diprediksi bergerak dalam rentang konsolidasi dengan support di 5.730 hingga resisten di 5.760.
Baca: Banjir Sentimen dari Dalam Negeri, IHSG Ditutup Menguat
David mengatakan sentimen laju IHSG akan ditopang ekspektasi positif atas kinerja emiten sektoral menjelang rilis laba kuartal II 2017 Juli mendatang. "Selain itu, ditopang sentimen kawasan dan global yang bullish (menguat)," katanya seperti dilansir keterangan tertulis, Selasa, 20 Juni 2017.
Pasar saham Asia dan Eropa tercatat menguat. Saham Wall Street tadi malam juga melanjutkan penguatan. Indeks DJIA dan S&P kembali ditutup di level tertinggi baru. Masing-masing menguat 0,68 persen dan 0,83 persen di 21.528,99 dan 2.453,46. Indeks Nasdaq menguat 1,42 persen di 6.239,01, menandai aksi beli kembali berlanjut atas saham-saham teknologi.
Menurut David, IHSG hari ini akan melaju dengan volume terbatas. Pasalnya, banyak pemodal yang sudah berfokus pada libur panjang pekan depan. Perdagangan akan mulai ditutup pada Jumat, 23 Juni 2017, seiring dengan penetapan cuti bersama Idul Fitri.
IHSG kemarin berhasil rebound setelah mengalami koreksi akhir pekan lalu hingga 0,9 persen. IHSG ditutup naik 0,32 persen atau 18,273 poin di 5.741,909.
Penguatan IHSG kemarin berlangsung di tengah perdagangan yang kurang bergairah. Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai Rp 3,7 triliun. David mengatakan banyak pemodal yang mengambil posisi wait and see mengantisipasi libur panjang Idul Fitri mulai akhir pekan ini hingga akhir pekan depan.
Baca: Kominfo Gandeng 15 Bandara Antisipasi Lonjakan Trafik Penerbangan
Penguatan IHSG kemarin sejalan dengan tren bursa kawasan Asia yang umumnya ditutup di teritori positif. Pergerakan rupiah atas dolar Amerika Serikat yang cenderung menguat di Rp 13.280 turut menopang aksi beli selektif pemodal. Menurut David, penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli selektif atas sejumlah saham unggulan yang bergerak di sektor infrastruktur dan perbankan.
VINDRY FLORENTIN