TEMPO.CO, SOLO - PT Solo Ngawi Jaya mulai mengoperasikan jalan tol Solo-Ngawi sebagai jalan alternatif pada arus mudik dan arus balik. Pengendara kendaraan diminta untuk berhati-hati saat melintasi ruas tol sepanjang 65 kilometer tersebut.
"Masih ada beberapa titik rawan di ruas jalan ini," kata Direktur PT Solo Ngawi Jaya, David Wijayatno, Senin 19 Juni 2017. Kondisi itu membuat kendaraan hanya diperkenankan untuk melaju dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam.
Simak: Soekarwo: Tiga Tol Sudah Bisa Dilalui Selama Masa Lebaran
Menurut David, di ruas tol itu masih terdapat puluhan persimpangan sebidang dengan jalan perkampungan. "Banyak kendaraan warga sekitar yang menyeberang," katanya. Pengendara diminta hati-hati saat melalui perlintasan sebidang itu.
Pihaknya telah memasang sejumlah rambu di sekitar perlintasan tersebut. "Kami juga menyiapkan petugas yang disebut flagman untuk berjaga," katanya. Para flagman bertugas menyeberangkan warga yang hendak melintas menyeberangi jalan tol.
Ruas jalan tol akan dibuka untuk umum dari Ngasem (Kartasura) hingga Widodaren (Ngawi) sepanjang 65 kilometer. Jalan itu akan dibuka untuk arus mudik pada 19-26 Juni dan arus balik pada 27 Juni hingga 2 Juli. Pengguna juga bisa memanfaatkan jalur tersebut secara gratis.
Lantaran masih dalam tahap konstruksi, pengelola akan menerapkan sistem satu arah dalam pengoperasian itu.Saat arus mudik, kendaraan hanya bisa masuk dari arah Kartasura menuju Ngawi. Sebaliknya, saat arus balik hanya kendaraan dari arah Ngawi menuju Kartasura yang diperbolehkan melintas.
AHMAD RAFIQ