TEMPO.CO, Banda Aceh - Baitul Mal Kota Banda Aceh menyalurkan zakat konsumtif bagi 6.523 warga yang tergolong fakir miskin, Sabtu, 17 Juni 2017. Total dana yang disalurkan mencapai Rp 4,39 miliar. Rinciannya Rp 1.904.800.000 bagi 2.381 warga fakir, dan Rp 2.485.200.000 bagi 4.142 warga miskin.
Bertempat di Balai Kota Banda Aceh, penyaluran zakat dibagi dalam dua tahap. Hari ini disalurkan bagi warga Kecamatan Kuta Raja, Banda Raya, Lueng Bata, dan Ulee Kareng. Sedangkan, Ahad besok, bagi warga Kecamatan Baiturrahman, Meuraxa, Syiah Kuala, Jaya Baru, dan Kuta Alam.
Setelah menyerahkan zakat secara simbolis kepada sejumlah warga, Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal mengapresiasi kerja keras Baitul Mal Banda Aceh sehingga penerimaan zakat terus meningkat setiap tahunnya. “Alhamdulillah muzakki terus bertambah dan semakin banyak masyarakat yang menyalurkan zakat via baitul mal,” kata dia, Sabtu, 17 Juni.
Illiza lalu mengajak para mustahik untuk mendoakan para muzakki agar Allah membersihkan harta mereka dan meraih mardhatillah dalam hidupnya. “Islam mengatur segalanya secara komprehensif. Dalam harta orang kaya ada haknya orang miskin, dan orang kaya juga berkewajiban menunaikan zakat.”
Pada kesempatan itu, Illiza turut menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf kepada seluruh warga yang hadir. “Di penghujung masa tugas saya sebagai wali kota, saya ingin mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan selama ini dalam membangun kota.”
Kepala Baitul Mal Banda Aceh Safwani Zainun melaporkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang sudah terkumpul hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 19,4 miliar. “Rp 13 miliar di antaranya berasal dari pegawai Pemko Banda Aceh. Semoga ke depan angkanya terus meningkat sehingga akan semakin banyak yang bisa kita bagi kepada saudara kita yang membutuhkan.”
Selain penyaluran zakat bagi asnaf fakir miskin, kata Safwani, zakat yang terkumpul telah disalurkan kepada para fakir uzur yang langsung diantar ke rumah oleh petugas. “Ada pula pembangunan dan rehab rumah duafa, beasiswa pendidikan bagi 3.000 lebih siswa, dan beasiswa tahfiz Quran. Banyak yang bisa kita lakukan jika pengelolaan zakat satu pintu dan terpusat. Tekad kami untuk membangun kerja sama dengan semua pihak agar penerimaan zakat kita terus bertambah setiap tahunnya,” katanya. ***
ADI WARSIDI